Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membeberkan soal dana "siluman" sebesar Rp 12,1 triliun yang ditudingnya dimasukkan oleh DPRD DKI ke dalam APBD DKI tahun 2015. Basuki yakin, tentu warga Ibu Kota tidak akan setuju jika mengetahui adanya dana siluman tersebut.
Lelaki yang biasa disapa Ahok itu mengaku telah mempunyai bukti berupa berkas berisikan anggaran tidak wajar yang dialokasikan untuk membeli Uninterruptible Power Supply (UPS) di sekolah-sekolah pada tahun 2014 lalu. Dengan adanya dana tersebut Ahok menuding DPRD DKI kini ingin mencoba memainkan dana.
"Yang saya pikirkan orang Jakarta pasti tidak mungkin ikhlas membiarkan sekolah beli UPS sampai Rp 6 miliar," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Kamis (26/2/2015) malam.
Ahok menuturkan, ia menolak RAPBD 2015 yang sudah disepakati DPRD lantaran, mantan Bupati Belitung Timur ini beranggapan ada penggelembungan dana yang tidak wajar. Padahal, dalam sidang paripurna pada 27 Januari 2015, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Mursadi telah mengetuk palu dan memutuskan APBD DKI sebesar Rp73,08 triliun. Jumlah tersebut meningkat 0,24 persen dibandingkan APBD 2014 lalu yang diketahui sebesar Rp72,9 triliun.
"Satu unit per sekolah ini (UPS sekitar 6 miliar). Ini yang diajukan. Makanya salah satu alasan gue tolak karena ada UPS untuk kelurahan di Jakarta Barat. Fakta seperti ini," ujar Ahok.
"Makanya saya yakin orang Jakarta tidak akan ikhlas uangnya dihabisin. Itu Rp12,1 triliun bisa buat bangun 60 ribu rusun loh seperti Tambora. Jadi saya tidak ikhlas kalau APBD DKI dipermainkan seperti ini," tegas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menerangkan terkait dana yang tidak masuk akal di tahun 2014 lantaran semua Satuan Perangkat Kerja (SKPD) tidak mau menggunakan sistem e-budgeting.
"Ini kenapa bisa terjadi di 2014 kalian ingat nggak semua SKPD menolak e-budgeting karena nggak bisa masukin harga satuan? Makanya saya sabar nunggu sampai selesai 2014 untuk masukin semua keluarlah angka ini," jelas Ahok.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak