Suara.com - Bayi berusia satu bulan ikut dideportasi Pemerintah Kerajaan Malaysia ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Ibu bayi bernama Sukma (29) di Nunukan, Jumat malam menyatakan, dirinya tertangkap aparat kepolisian Kota Kinabalu Negeri Sabah, Malaysia pada 3 Maret 2015.
Ia menambahkan, ditangkap di rumahnya bersama bayinya saat masih berusia dua pekan dan menjalani kurungan di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Kemanis Papar Kota Kinabalu selama dua pekan.
"Saya dipenjara dua pekan bersama anak ini," ujar dia kepada kantor berita Antara di Nunukan saat pendataan di terminal Pelabuhan Tunon Taka Nunukan bersama 146 TKI deportasi lainnya.
Bayi yang belum diberi nama ini merupakan anak ketiganya sedangkan dua anaknya lagi saat ini masih berada bersama suaminya di Kota Kinabalu tepatnya di perusahaan perkebunan kelapa sawit Sugud Sandakan.
Sukma yang berasal dari Kabupaten Pinrang, Sulsel ini mengaku telah lima tahun lebih berada di Negeri Sabah, Malaysia bersama suaminya bekerja sebagai pemetik buah kelapa sawit.
Ia menyatakan, pertama kali masuk ke negara itu menggunakan paspor lawatan namun tidak dijamin oleh majikannya yang membuat diri dan bayinya ditangkap aparat kepolisian negara itu saat operasi pendatang asing. Perempuan ini juga mengaku, sehari-harinya bekerja membantu suaminya memungut biji kelapa sawit.
"Waktu pertama kali masuk Malaysia saya pakai paspor. Tapi tidak berlaku lagi jadi selama itu tidak pernah lagi pakai paspor," beber dia.
Ia mengharapkan dapat kembali ke Malaysia berkumpul suami dan kedua anaknya namun akan berusaha mengurus paspor di Kabupaten Nunukan terlebih dahulu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Mendagri Tito Minta Pemda Gandeng Swasta Demi Tingkatkan PAD
-
Viral Paralayang Tak Boleh Terbang di Bromo, Netizen: Sakral atau Takut Ketahuan...
-
Diminta Pemerintah Bikin Pengolahan Sampah, Pengamat: PIK Bisa jadi Contoh Kawasan Mandiri Lain
-
Ayah Muhammad Farhan Hamid Menanti: Sang Putra Hilang Usai Ikut Aksi Unjuk Rasa!
-
KontraS Temukan Dugaan Penghilangan Paksa pada Aksi Unjuk Rasa 25-31 Agustus!
-
Profil Wakapolri Dedi Prasetyo, Jenderal Profesor Bakal Gantikan Listyo Sigit jadi Kapolri?
-
Sampaikan Simpati Doha Diserang, Ini Poin-poin Pertemuan Prabowo dan Emir Qatar
-
Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri