Ilustrasi lelaki dan perempuan di pantai. [Shutterstock]
Sebuah boneka seks putih tersandar di tempat tidur di sebuah apartemen murahan di Beijing, Cina. Boneka itu bermerk '156'.
Liu, si pemilik 'perempuan' cantik itu. Boneka itu terbuat dari elastomer termoplastik, atau bahan karet lembut dari silikon. Boneka itu mudah didapatkan di toko alat seks di Beijing. Harganya cukup mahal.
Liu adalah seorang perantau dari Provinsi Hebei. Dia bekerja menjadi buruh di industri Beijing. Tak ada alasan khusus dia meninggalkan seorang istri dan anaknya untuk merantau. Lelaki 29 tahun itu ingin mendapatkan penghasilan yang layak.
Namun jauh dari istri, tidak membuat Liu menjadi 'tukang jajan'. Untuk melampiaskan hasrat seksualnya, dia memilih berhubungan seks dengan boneka.
"Jujur, itu sangat mudah untuk hanya membayar sedikit uang untuk menemukan seorang PSK di Cina. Tapi saya tidak bisa menipu istri saya. Saya tidak pernah melakukan itu (berhubungan seks dengan PSK)," klaim dia seraya tertawa.
Menurut Liu, berhubungan seks dengan boneka plastik lebih baik. Tapi dia tidak akan membeli boneka plastik murahan. Sebab pernah dia membeli boneka plastik murahan, itu cepat rusak.
"Jadi saya hanya menggunakannya beberapa kali," katanya.
Liu bercerita membeli boneka seks itu Toko Micdolls di Beijing. Sang penjual, Yi Jiange mengatakan banyak lelaki di Beijing mengaku lebih nyaman berhubungan seks dengan boneka. Bahkan ada juga yang sengaja mempercantik boka itu dengan asesoris.
"Jika seorang lelaki yang sudah menikah menolak untuk menyewa pelacur dan menggunakan boneka sebagai gantinya, bukan mengagumkan?" tanya Jiange.
Pasar mainan seks Cina emang tengah tumbuh dan laku keras. Diperkirakan dalam setahun mainan seks itu laku hingga 100 miliar yuan per tahun.
Pemilik Micdolls, Zhang Han pun mengakui produknya laku keras. Sebab dia menilai boneka seks ini bisa mengurangi angka kelahiran di Cina. Bahkan mengurangi angka aborsi. Sebab ABG tidak perlu melampiaskan hasrat seksualnya ke perempuan.
"Banyak pemuda di Cina mengalami kesulitan menemukan pacar atau bersosialisasi dengan perempuan. Itulah sebabnya mereka bisa menggunakan boneka sebagai pengganti," Zhang. (businessinsider)
Liu, si pemilik 'perempuan' cantik itu. Boneka itu terbuat dari elastomer termoplastik, atau bahan karet lembut dari silikon. Boneka itu mudah didapatkan di toko alat seks di Beijing. Harganya cukup mahal.
Liu adalah seorang perantau dari Provinsi Hebei. Dia bekerja menjadi buruh di industri Beijing. Tak ada alasan khusus dia meninggalkan seorang istri dan anaknya untuk merantau. Lelaki 29 tahun itu ingin mendapatkan penghasilan yang layak.
Namun jauh dari istri, tidak membuat Liu menjadi 'tukang jajan'. Untuk melampiaskan hasrat seksualnya, dia memilih berhubungan seks dengan boneka.
"Jujur, itu sangat mudah untuk hanya membayar sedikit uang untuk menemukan seorang PSK di Cina. Tapi saya tidak bisa menipu istri saya. Saya tidak pernah melakukan itu (berhubungan seks dengan PSK)," klaim dia seraya tertawa.
Menurut Liu, berhubungan seks dengan boneka plastik lebih baik. Tapi dia tidak akan membeli boneka plastik murahan. Sebab pernah dia membeli boneka plastik murahan, itu cepat rusak.
"Jadi saya hanya menggunakannya beberapa kali," katanya.
Liu bercerita membeli boneka seks itu Toko Micdolls di Beijing. Sang penjual, Yi Jiange mengatakan banyak lelaki di Beijing mengaku lebih nyaman berhubungan seks dengan boneka. Bahkan ada juga yang sengaja mempercantik boka itu dengan asesoris.
"Jika seorang lelaki yang sudah menikah menolak untuk menyewa pelacur dan menggunakan boneka sebagai gantinya, bukan mengagumkan?" tanya Jiange.
Pasar mainan seks Cina emang tengah tumbuh dan laku keras. Diperkirakan dalam setahun mainan seks itu laku hingga 100 miliar yuan per tahun.
Pemilik Micdolls, Zhang Han pun mengakui produknya laku keras. Sebab dia menilai boneka seks ini bisa mengurangi angka kelahiran di Cina. Bahkan mengurangi angka aborsi. Sebab ABG tidak perlu melampiaskan hasrat seksualnya ke perempuan.
"Banyak pemuda di Cina mengalami kesulitan menemukan pacar atau bersosialisasi dengan perempuan. Itulah sebabnya mereka bisa menggunakan boneka sebagai pengganti," Zhang. (businessinsider)
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan