Suara.com - Menanggapi temuan beras plastik di Kota Bekasi, Jawa Barat, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta pemerintah meningkatkan pengawasan semua komoditi makanan, khususnya beras impor. Semua beras yang didatangkan dari luar negeri harus diperiksa untuk mencegah beras plastik.
Pemerintah harus mengantisipasi beras-beras plastik itu masuk ke Tanah Air. Maka dari itu, pengawasannya harus ditingkatkan, lalu inspeksi reguler juga perlu ditingkatkan oleh otoritas kompeten yakni dari Kementerian Pertanian," kata anggota pengurus harian YLKI, Ilyani Sudrajat, kepada Suara.com, Kamis (21/5/2015).
Menurut Ilyani beras sangat mudah masuk ke Indonesia. Sebab, kata dia, pengawasannya sangat longgar.
"Di Indonesia masih longgar banget, kadang-kadang petugasnya cuma melihat dokumennya saja langsung lolos. Itu baru yang memiliki dokumen, bagaimana dengan berang yang ilegal. Makanya pemerintah harus lebih memperketat barang-barang impor masuk ke Indonesia," katanya.
"Untuk pengawasan beras-beras impor harus ada alat uji cepat di setiap pintu masuk, baik itu di bandara maupun pelabuhan-pelabuhan, seperti di Malaysia dan Singapura sudah melakukan lakukan itu," kata dia.
Peredaran beras plastik di Kota Bekasi telah membuat sebagian masyarakat di Indonesia resah. Sebagian pemerintah daerah, sekarang menggiatkan inspeksi ke pasar-pasar beras untuk memastikan ada tidaknya beras plastik yang kalau dikonsumsi dalam jangka panjang bisa mengakibatkan kanker.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Bukan HP Pribadi, Terungkap Alat Komunikasi Nikita Mirzani Saat Live dari Rutan Pondok Bambu
-
Kuasa Hukum Sebut Kasus Roy Suryo Cs Bukan Proses Hukum Murni: Ada Tangan-tangan Kekuasaan
-
Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 Triliun, Apa Pemicunya?
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN