Suara.com - Meriance Kabu (33), warga negara Indonesia yang menjadi korban penyiksaan sadis majikan di Malaysia hingga cacat permanen di bagian wajah mengaku tidak sanggup untuk membalas dendam kepada orang yang telah menciderainya.
"Saya tak sanggup untuk balas dendam. Saya tak ada kekuatan untuk melakukan itu (balas dendam). Semuanya saya serahkan kepada pihak pengadilan sesuai hukum yang ada," ungkap Meriance ketika dijumpai di Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Rabu (3/6/2015).
Meriance menjelaskan bahwa selepas bebas dari rumah majikan dan tiba di rumah sakit, ia hanya berpikir telah terselamatkan dan ingin melupakan apa yang telah dialami.
Perempuan asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengaku penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya memang sangat berat.
Setiap pulang ke rumah, majikan meminta dia berbaring di lantai kemudian memukulinya hingga tangan majikannya terasa sakit.
"Merry, meskipun kedua tangan saya sakit dan bengkak setelah memukul kamu, tapi saya masih punya dua kaki yang bisa menginjak-injak kamu," paparnya menirukan ucapan majikan saat melakukan penyiksaan terhadapnya.
Meriance berhasil diselamatkan setelah tetangga majikannya membaca tulisan pada secarik kertas yang dilemparkannya ke pintu luar rumah majikan yang menyebutkan dia minta tolong karena disiksa majikan.
Selanjutnya tetangga itu melaporkannya ke pihak kepolisian dan tak lama berselang, polisi pun tiba di lokasi 45 menit kemudian.
Meriance disiksa majikannya sehingga harus dirawat intensif di rumah sakit.
Siksaan berat dari majikannya itu membuat wajah TKW ini lebam-lebam, daun telinga kirinya agak rusak, sedangkan bibir bagian atas sebelah kanan robek akibat sering dipukuli.
Cedera berat ini membuat dia harus dioperasi, sedangkan untuk bagian kuping dan lainnya terus dalam perawatan serius.
"Akan tetapi, ternyata Tuhan masih sayang sama saya karena saya masih bisa hidup sekalipun sudah mengalami penyiksaan yang sangat berat itu," ucapnya.
Sementara itu, Karvinus Tepa (48), suami korban yang saat ini berada di Malaysia untuk melihat langsung kondisi istrinya, berharap kasus ini cepat selesai agar dirinya bisa membawa pulang ibu dari empat anaknya yang tengah menunggu di kampung.
"Anak-anak minta saya jangan lama-lama di Malaysia dan minta cepat pulang bawa ibunya karena sudah setahun lebih tak jumpa," ungkap dia.
Pihak keluarga di kampung, lanjut dia, sudah menunggu Meriance pulang ke Tanah Air dan ingin permasalahan dituntaskan di Malaysia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana