Suara.com - Pengacara dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Julius Ibrani, berharap komisioner baru Komisi Yudisial dapat bersikap tegas menyelesaikan masalah.
"Saya berharap jika kelak komisioner KY harus bisa tegas dan beringas, serta tidak mengenal lobi sana-sini," kata Julius kepada wartawan di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat pada Minggu (28/6/2015).
Julius mengingatkan Komisi Yudisial selama ini gagal menjalankan amanat demokrasi.
"Pelemahan KY merupakan indikasi gagalnya reformasi keadilan, mereka saya rasa sudah gagal menjalankan amanat demokrasi. Karena mereka tidak menjalankan tugasnya untuk melakukan pengawasan terhadap hakim di Indonesia," kata Julius.
Julius menyinggung kebiasaan Komisi Yudisial selama ini yang tidak pernah merilis nama hakim yang melanggar hukum.
"KY tidak pernah merilis secara terbuka siapa saja hakim yang telah melakukan pelanggaran. Seingat saya hanya ada Busyro Muqqodas seorang komisioner KY yang berani membuka tujuh nama hakim yang melakukan pelanggaran," katanya.
Namun, ia menambahkan keberanian Busyro yang merupakan mantan Ketua KPK harus dibayar mahal dengan upaya kriminalisasi. Menurut Julius pengorbanan Busyro tidak akan sia-sia karena ia bisa dan berani membongkar mafia peradilan.
"Pak Busyro berani mengatakan siapa hakim nakal yang melanggar peraturan. Sementara yang komisioner yang lain kabur, menyelamatkan diri," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional