Suara.com - Mantan Ketua Komisi VII DPR yang kini jadi terdakwa kasus dugaan korupsi Pembahasan APBN Perubahan tahun 2013 di Kementerian ESDM Sutan Bhatoegana membantah keterangan anak buahnya, Irianto, yang menyebut Sutan pernah menyuruh Irianto menemui (mantan) Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM Didi Dwi Sutrisnohadi.
"Beliau (Irianto) ini kan yang memanggil Didi ke ESDM. Dia dipanggil, kok telpon saya sudah dititipkan. Kan berarti saya yang nyuruh, padahal dia pernah bilang saya yang nyuruh, kapan saya bilang? Irianto ini berubah semua, ya saya bantah semualah," kata Sutan di gedung di Pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2015).
Menurut Sutan -- mantan politisi partai Demokrat -- Irianto memberikan keterangan palsu karena takut dengan KPK.
"Ini karena ketakutan saja. Orang yang bohong itu bukan karena takut Tuhan tapi takut KPK, takut ditangkap, takut dilibatkan. Saya nggak ada bukti lalu saya ditersangkakan, tapi mereka nggak mau saya harus masuk," kata Sutan.
Seperti diketahui, dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Irianto dihadirkan Jaksa KPK sebagai saksi dalam kasus yang menjerat Sutan. Saat itulah dia menyebutkan disuruh Sutan menemui Didi.
Dalam kasus ini, mantan Sekretaris Jenderal ESDM Waryono Karno didakwa memberikan 140 ribu dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar) kepada Sutan dengan tujuan mempengaruhi anggota Komisi VII dalam pembahasan dan penetapan asumsi dasar migas APBN Perubahan.
Waryono didakwa dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a subsider Pasal 13 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dia terancam pidana maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp250 juta.
Berita Terkait
-
Beri Keterangan Mencla-mencle, Tenaga Ahli Sutan Dimarahi Hakim
-
Sutan Bhatoegana Minta Jaksa Tunjukkan Bukti Suap 150 Ribu Dolar
-
Di Rekaman KPK, Waryono Bahas Duit Buka Tutup Gendang dengan Rudi
-
Staf Khusus SBY Disebut Rutin Terima Jatah Uang Korupsi ESDM
-
Terdakwa Kasus Korupsi ESDM Yakin Mantan Staf Khusus SBY Bersih
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil