Suara.com - Agenda rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung Prasetyo, Senin (31/8/2015), untuk membahas RUU KUHP - KUHAP dan kasus korupsi dibatalkan.
"Awalnya rapat untuk minta masukan masalah RUU KUHP-KUHAP, jadi tidak ada agenda rapat dalam konteks pengawasan (Kejaksaan Agung)," kata anggota Komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani di DPR.
Arsul mengatakan dalam rapat internal, ada anggota Komisi III yang ingin menanyakan kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung, yaitu proses penggeledahan kantor PT. Victoria Investama dan PT. Victoria Securities Indonesia. Namun, belum ada kesepakatan jadi tidaknya kasus ini dirapatkan Komisi III bersama Jaksa Agung.
"Kalau soal rapat pengawasan, termasuk VSI bisa disampaikan. Tapi mayoritas Komisi III ingin agar tidak ada pembahasan," ujarnya.
Anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan belum mengatahui secara rinci pembatalan agenda rapat hari ini. Namun, dia menegaskan rapat perlu mengagendakan pembahasan penggeledahan PT. VSI.
"Kita ingin transparan saja, terbuka apa masalahnya. Kan jelas kita acungi jempol Jaksa Agung. Jaksa Agung serius sungguh-sungguh. Kalau penggeledahan itu tidak benar silakan ke praperadilan," kata dia.
Di tempat terpisah, Jaksa Agung Prasetyo yang sedang rapat dengan Kementeri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan mengatakan jadwal rapat di DPR diundur dan akan dijadwal ulang.
"Sudah ada kesepakatan dengan DPR bahwa rapat akan dijadwal ulang. Nanti DPR yang menentukan jadwalnya," kata Prasetyo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional