Suara.com - Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji membentuk tim khusus untuk mencari jamaah Indonesia yang menjadi korban tragedi di Jalan 204, Mina, mengingat masih banyak jamaah yang belum kembali ke tenda mereka sejak peristiwa itu.
"Kami terus berupaya mencari korban peristiwa Mina dengan membentuk tim khusus," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah PPIH 1436H/2015M, Arsyad Hidayat, di Mekkah, Arab Saudi, Jumat.
Tim tersebut, lanjut dia, akan menginventaris data jamaah dengan memanfaatkan ketua-ketua kelompok terbang (kloter) yang anggota jamaah mereka melintas di sekitar kejadian pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 Waktu Arab Saudi.
Selain itu tim tersebut juga akan melakukan penyisiran jamaah Indonesia di rumah-rumah sakit Arab Saudi di Mekkah, dan tempat pemulasaran jenazah di Moeasim.
Sampai Jumat pukul 07.00 WAS, kata Arsyad, sebanyak 225 jamaah belum kembali ke tenda di Mina sejak tragedi Kamis pagi itu.
"Jamaah yang belum kembali ada kemungkinan sebagian kembali ke hotel dimana mereka menginap, karena jarak dari hotel ke Jamarat (tempat lempar jamrah) lebih dekat dibandingkan dengan dari tenda mereka menginap di Mina Jadid," ujar Arsyad.
Jamaah yang belum kembali tersebut berasal dari Kloter 14 embarkasi Batam (BTH 14) sebanyak 14 orang, Kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 49) sebanyak 19 orang, dan Kloter 19 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 19) sebanyak 192 orang.
Tiga kloter yang jamaahnya belum kembali tersebut rata-rata menginap di sekitar wilayah Syisyah yang jaraknya lebih dekat ke Jamarat dibandingkan dari tenda Maktab mereka di Mina Jadid. Jamaah BTH 14 mendapat tempat di Maktab 1, kemudian jamaah SUB 49 di Maktab 2, dan JKS 61 di Maktan 7.
Jarak antara Mina Jadid ke Jamarat diperkirakan mencapai sekitar tujuh kilometer, sedangkan dari Syisyah ke Jamarat, kurang dari lima kilometer.
"Ada kemungkinan juga mereka tersasar ke tempat lain, sehingga kami mencari ke tempat-tempat yang mungkin menjadi lokasi jamaah tersasar," kata Arsyad.
Lebih jauh ia juga mengatakan sampai Jumat pukul 13.00 WAS ada enam jamaah yang mengalami cidera akibat terinjak-injak pada tragedi Mina itu. Tiga diantara jamaah tersebut dirawat di RS Jizrul Mina yaitu Zulaiha Alam (BTH 14), Ubaid bin Komaruddin (JKS 61), dan Ending bin Rukanda (JKS 61).
Sedangkan tiga lagi dirawat di tempat berbeda yaitu Arninda Idris (BTH 14) di RS King Abdullah, Fadillah Nurdin (BTH 14) dirawat Klinik 107 Makkah, dan Yusniar Abdul Malik (MES 7).
Selain itu, Arsyad juga mengatakan sampai Jumat siang, jumlah jamaah Indonesia yang meninggal tiga orang, dua diantaranya sudah diidentifikasi dan satu masih ditelusuri identitasnya namun dipastikan jamaah tersebut dari Indonesia dari pakaian yang dikenakan.
Dua jamaah yang meninggal adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (51 tahun) asal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48, laki-laki, Probolinggo, 3 Mei 1964, Maktab 2, nomor paspor B1467965.
Busyaiyah Sahel Abdul Gafar (50 tahun), perempuan, asal Pontianak, Kalimantan Barat, yang berangkat melalui Kloter 14 embarkasi 14 Batam (BTH 14), Maktab 1, nomor paspor A2708446.
"Kami telah menghubungi keluarga para korban. Sebagai wakil pemerintah, kami turut prihatin dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya para jemaah haji korban peristiwa Mina 1436H/2015M," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
RKUHAP Resmi Disahkan DPR, Amnesty International: Penanda Mundurnya Perlindungan HAM
-
Ketika Banjir Lebih Menakutkan di 'Kampung Zombie' Cililitan
-
Menko Polkam dan Mendagri Pimpin Rakorendal BNPP, Wajah Perbatasan RI Siap Dirombak Total
-
Bukan Sekadar Wacana! Pemprov DKI Libatkan Publik Susun 'Peta Jalan' Lingkungan Hidup Hingga 2055
-
ICW: Baru Setahun, Prabowo-Gibran Bikin Reformasi 1998 Jadi Sia-sia
-
Ratusan Ribu Penerima Bansos Main Judol, Kemensos Loloskan 7.200 Orang dengan Syarat Ketat
-
Tamsil Linrung Soroti Daerah Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu