Suara.com - Pemerintah mengkonfirmasi kabar 36 warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap otoritas keamanan Malaysia. Mereka dicurigai akan bergabung dengan kelompok ekstrim ISIS.
Mereka transit di Kuala Lumpur, Malaysia untuk melanjutkan penerbangan menuju Tehran, Iran. Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno sudah menyelidiki dan berkomunikasi dengan otoritas Kuala Lumpur dan ternyata mereka tidak ditahan.
"Kami telah cek ke Airport Kuala Lumpur dan disampaikan bahwa tidak ada penahanan terhadap 36 WNI," kata Herman saat dikonfirmasi, Kamis (19/11/2015).
Herman menjelaskan, sehari sebelumnya dia juga telah menghubungi Kantor Imigrasi Bandara Ahmad Yani, Semarang untuk mengidentifikasi 36 WNI tersebut, dan ternyata memang benar pada 16 November lalu ada keberangkatan 36 WNI tujuan Tehran, Iran, melalui Kuala Lumpur. Namun, mereka semuanya memiliki dokumen dengan visa perjalanan yang sah ke Iran, dan tiket penerbangan pulang-pergi.
"Mereka memiliki dokumen perjalanan yang sah. Dan sampai tanggal 18 November tidak ada deportasi 36 WNI dari Malaysia," jelasnya.
Sekedar informasi, sesuai prosedur apabila seseorang dideportasi dari suatu negara, maka yang bersangkutan akan diterbangkan kembali ke bandara pemberangkatan asal (Port of Embarkation).
Sementara itu, kantor Imigrasi Bandara Ahmad Yani menyampaikan bahwa hasil koordinasi dengan maskapai Air Asia yang membawa ke 36 WNI ke Kuala Lumpur, telah melanjutkan penerbangan ke Tehran pada 17 November lalu menggunakan maskapai Mahan Air. Dari tiket yang dimiliki, mereka akan kembali ke Indonesia pada 6 Desember mendatang.
Sebelumnya, Indonesia mengkonfirmasi dari 384 warganya yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS, 46 di antaranya telah kembali. Pemerintah mengawasi 46 anggota ISIS tersebut untuk mengantisipasi pergerakan mereka yang berpotensi melakukan aksi teror.
Sementara itu, kini dirinya bersama Kapolri dan perwakilan TNI menggelar rapat koordinasi mengenai ancaman aksi teror dan kepulangan WNI yang menjadi anggota ISIS tersebut. Dia menambahkan, beberapa waktu lalu dirinya berkunjung ke Australia dan rapat dengan Pemerintah setempat membacakan ancaman ISIS.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
King Nassar Diminta Penonton Panjat Panggung di Penutupan Pestapora
-
8 Fakta Mengejutkan Tragedi Maulid Nabi di Ciomas, dari Teras Maut Hingga Jumlah Korban
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Bekukan Sementara MPR/DPR
-
Fathian Pujakesuma Ogah Gibran Naik Jadi Presiden Jika Prabowo Lengser
-
Bupati Bogor: Total Korban Majelis Ambruk 80 Orang Lebih
-
Fakta dan Mitos Gerhana Bulan yang Masih Hidup di Masyarakat Indonesia
-
Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
-
6 Fakta Menteri Kehutanan Main Domino Bareng Tersangka Perusakan Hutan
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan dan Tata Cara Salat Gerhana
-
CEK FAKTA: Benarkah Jepang Gelar Aksi Demo untuk Dukung Indonesia?