Suara.com - Sebuah mobil Daihatsu Zebra berpelat nomor R-1786-ZA tertabrak Kereta Api (KA) Serayu Malam jurusan Purwokerto-Bandung-Jakarta di perlintasan tanpa palang pintu, Desa Kaliwedi, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Tabrakan tersebut terjadi pada pukul 16.45 WIB di perlintasan nomor 394, Km 367+6/7, antara Kebasen dan Randegan, masuk wilayah Desa Kaliwedi, Kecamatan Kebasen," kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT Kereta Api Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tabrakan tersebut terjadi saat mobil Daihatsu Zebra yang dikemudikan Tohirin (55), warga Desa Karangturi, Kecamatan Kroya, Cilacap, sedang melewati perlintasan tanpa palang pintu itu dari arah Kebasen menuju Kroya.
Oleh karena sedang turun hujan, kata dia, pengemudi dimungkinkan tidak melihat ke arah kanan dan kiri saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu itu.
Saat bagian belakang mobil masih berada di atas rel, lanjut dia, tiba-tiba dari arah kanan (Purwokerto, red.) datang KA Serayu Malam yang ditarik lokomotif CC 20315 dengan masinis Adi W dan asisten masinis Fuad Hakam serta membawa tujuh rangkaian kereta ekonomi dan satu kereta makan.
"Akibatnya, bagian belakang mobil tertabrak KA Serayu malam hingga terlempar sekitar 10 meter. Pengemudi mobil tersebut mengalami luka parah sehingga dibawa ke Puskesmas Sampang, Cilacap, untuk mendapat perawatan dan kasus tabrakan tersebut ditangani Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas," katanya.
Surono mengakui bahwa di Desa Kaliwedi terdapat dua perlintasan tanpa palang pintu yang rawan kecelakaan dan lokasinya berdekatan karena hanya berjarak sekitar 200 meter.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat saat hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu untuk melihat ke arah kanan dan kiri guna memastikan tidak ada kereta api yang akan lewat. (Antara)
Berita Terkait
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
Insiden MG ZS EV "Terbang" ke Lobi Hotel: Pelajaran Mahal Buat yang Baru Pindah ke Mobil Listrik
-
Aktris Tomoko Takahashi Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Mobil di Usia 39
-
Bus Transjakarta Tabrak Halte Dukuh Atas, Sopir Tak Fokus Berujung Kena Sanksi
-
Sumber Penghasilan Nadya Almira, Kini Tinggal di Kontrakan dan Dipolisikan Korban Kecelakaan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja