Ilustrasi gaya lelaki (shutterstock)
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Asrorun Ni'am Sholeh mengapresiasi seruan Komisi Penyiaran Indonesia kepada para pengelola media televisi agar jangan memberi ruang pada praktik, perilaku, dan promosi lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
"KPAI sangat mendukung kebijakan KPI, karena secara nyata tayangan laki-laki yang keperempuanan atau perempuan yang kelaki-lakian itu menjadi pintu masuk bagi anak-anak untuk mengimitasinya," kata Ketua KPAI, Asrorun di Royal Kuningan Hotel, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).
"KPAI sangat mendukung kebijakan KPI, karena secara nyata tayangan laki-laki yang keperempuanan atau perempuan yang kelaki-lakian itu menjadi pintu masuk bagi anak-anak untuk mengimitasinya," kata Ketua KPAI, Asrorun di Royal Kuningan Hotel, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).
Seruan ini muncul setelah pedangdut Saipul Jamil menjadi tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap ABG lelaki berinisial DS.
Asrorun khawatir tayangan -- terutama pemeran lelaki bergaya perempuan alias melambai -- akan membuat pemirsa anak-anak menirukannya dan terjebak penyimpangan seks.
"Anak-anak akan menerima cara pandang terkait dengan kecenderungan seks menyimpang, dan kemudian akan terperosok dalam aktivitas seksual yang menyimpang itu," katanya.
"Anak-anak akan menerima cara pandang terkait dengan kecenderungan seks menyimpang, dan kemudian akan terperosok dalam aktivitas seksual yang menyimpang itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mendukung adanya surat edaran KPI yang meminta semua lembaga penyiaran untuk tidak memberi ruang pada praktik, perilaku, dan promosi LBGT. Luhut juga mengingatkan tentang radikalisme dan narkoba yang menjadi ancaman serius bangsa ini.
Lebih lanjut, Luhut meminta KPI untuk dapat lebih memainkan peran sebagai perekat bangsa. KPI sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran tidak boleh membiarkan media membuat isu yang tidak bertanggungjawab.
“Yang membuat kita rusuh sendiri,” ujarnya.
Untuk itu, KPI harus senantiasa mengingatkan televisi-televisi nasional untuk menayangkan konten-konten dalam konteks kebangsaan, seperti promosi melawan narkoba dan melawan radikalisasi.
“Yang membuat kita rusuh sendiri,” ujarnya.
Untuk itu, KPI harus senantiasa mengingatkan televisi-televisi nasional untuk menayangkan konten-konten dalam konteks kebangsaan, seperti promosi melawan narkoba dan melawan radikalisasi.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai