Lima perwakilan Forum Guru Besar Tolak Revisi UU KPK menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon [suara.com/Bagus Santosa]
Lima perwakilan Forum Guru Besar Tolak Revisi UU KPK menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon untuk menyampaikan penolakan mereka bila revisi tetap masuk di Program Legislasi Nasional 2016.
"Kami datang untuk sama-sama berfikir kalau DPR sekarang melakukan revisi UU KPK yang berujung pelemahan, akan menanggung beban politik padahal Fadli Zon adalah Presiden Gopac, masa pemberantasan korupsi semakin lemah," kata akademisi dari Universitas Andalas, Saldi Isra, Selasa (1/3/2016).
Akademisi dari Institut Pertanian Bogor Asep Syaifuddin menambahkan revisi UU KPK akan berujung pada pelemahan kewenangan dalam memberantas korupsi.
Kegelisahan tersebut dirayakan para guru besar. Guru besar dari berbagai universitas yang bergabung dalam forum mencapai 150 orang dan diyakini jumlahnya akan terus bertambah.
"Ini adalah kelanjutan pertemuan kami dengan (Kepala Staf Kepresiden) Pak Teten Masduki. Tapi, lembaga DPR-lah yang sebetulnya bisa kita ajak bicara. Karena bapak-ibu di DPR perwakilan kami. Oleh karena itu kami mengirim surat ke pimpinan DPR supaya tidak ada revisi," kata Asep.
Fadli Zon mengapresiasi masukan para guru besar. Aspirasi mereka akan dibawa ke rapat pimpinan DPR, pimpinan fraksi, dan Badan Legislasi.
"Di DPR sendiri memang tidak satu suara," kata Fadli Zon.
"Kalau diminta ditarik dari Prolegnas prioritas atau long list harus ada proses dari tiap fraksi. Saya tidak bisa bicara karena itu hak fraksi. Tapi saya akan menyampaikan agar ini bisa menjadi pembahasan di forum terkait," kata politisi Gerindra.
"Kami datang untuk sama-sama berfikir kalau DPR sekarang melakukan revisi UU KPK yang berujung pelemahan, akan menanggung beban politik padahal Fadli Zon adalah Presiden Gopac, masa pemberantasan korupsi semakin lemah," kata akademisi dari Universitas Andalas, Saldi Isra, Selasa (1/3/2016).
Akademisi dari Institut Pertanian Bogor Asep Syaifuddin menambahkan revisi UU KPK akan berujung pada pelemahan kewenangan dalam memberantas korupsi.
Kegelisahan tersebut dirayakan para guru besar. Guru besar dari berbagai universitas yang bergabung dalam forum mencapai 150 orang dan diyakini jumlahnya akan terus bertambah.
"Ini adalah kelanjutan pertemuan kami dengan (Kepala Staf Kepresiden) Pak Teten Masduki. Tapi, lembaga DPR-lah yang sebetulnya bisa kita ajak bicara. Karena bapak-ibu di DPR perwakilan kami. Oleh karena itu kami mengirim surat ke pimpinan DPR supaya tidak ada revisi," kata Asep.
Fadli Zon mengapresiasi masukan para guru besar. Aspirasi mereka akan dibawa ke rapat pimpinan DPR, pimpinan fraksi, dan Badan Legislasi.
"Di DPR sendiri memang tidak satu suara," kata Fadli Zon.
"Kalau diminta ditarik dari Prolegnas prioritas atau long list harus ada proses dari tiap fraksi. Saya tidak bisa bicara karena itu hak fraksi. Tapi saya akan menyampaikan agar ini bisa menjadi pembahasan di forum terkait," kata politisi Gerindra.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!