Mahkamah Agung menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara terhadap Elias Soplantila, Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) proyek sarana multimedia Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, tahun anggaran 2011, "Jaksa juga telah mengeksekusi terpidana pascaditerimanya salinan putusan majelis hakim Mahkamah Agung dan menjebloskannya ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nania Ambon," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Maluku, Sammy Sapulette di Ambon, Rabu (29/6/2016).
Putusan MA juga membatalkan putusan majelis hakim tipikor pada Kantor Pengadilan Negeri Ambon yang sebelumnya membebaskan Elias dari segala tuntutan jaksa penuntut umum Kejaksaan Tinggi Maluku sehingga jaksa melakukan upaya kasasi.
Karena JPU Kejati Maluku sebelumnya meminta majelis hakim tipikor menjatuhkan vonis dua tahun penjara, denda Rp50 juta subsider tiga bulan kurungan.
Sedangkan dalam putusan Mahkamah Agung selain menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara, Elias juga dihukum membayar denda Rp200 juta subsider enam bulan kurungan dan uang pengganti Rp70 juta, dimana uang pengganti tersebut telah disita aparat kejaksaan.
Disdikpora Maluku dalam tahun 2011 lalu mendapatkan proyek pengadaan sarana multimedia dan pengadaan perlalatan penunjang bagi beberapa sekolah senilai Rp1.574 miliar dari APBD Provinsi Maluku, dan yang menjadi kuasa pengguna anggaran (KPA) merangka pejabat pembuat komitmen (PPK) adalah Andre Jamlaay.
Sementara Elias diangkat sebagai PPTK dan sebelum dilaksanakan kegiatan lelang/tender proyek, terdakwa Elias Soplantila membuat Harga Perkiraan Satuan (HPS) bersama panitia lelang.
Padahal, yang seharusnya membuat HPS adalah PPK sehingga perbuatan ini sudah bertentangan dengan Perpres No 54 tahun 2010. Selain itu, HPS yang dibuat oleh Elias Soplantila, tidak sesuai dengan mekanisme kontrak.
Kemudian CV Talenta Karya dengan Direkturnya Marthin Latuperissa ditunjuk sebagai pemenang dalam proses lelang tender proyek tersebut dan tanggal 18 Desember 2011, dilakukan pencairan dana tahap 1 sebesar Rp900 juta.
Setelah itu pada tanggal 21 Desember 2011 dilakukan pembayaran tahap dua sebesar Rp500 juta tetapi sampai batas waktu ditentukan sesuai kontrak yakni 31 Desember 2011 selesai, semua barang multimedia belum selesai didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota dan mereka barang yang diadakan tidak sesuai kontrak dan tidak dilakukan penggantian.
Selain Soplantila, sidang di Pengadilan tipikor juga memvonis bebas Andre Jamlaay serta Direktur CV Talenta Karya, Marthin Latupeirissa, namun putusan Mahkamah Agung terhadap mereka belum turun. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen