Suara.com - Pasca demonstrasi 4 November dan menjelang gerakan 2 Desember, muncul usulan agar Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu untuk membicarakan keutuhan bangsa.
Apakah Presiden Jokowi berencana untuk melakukan pertemuan dengan ketua umum Partai Demokrat itu? Jokowi menjawabnya dengan diplomatis.
"Ya nanti, semuanya akan kami atur," kata Jokowi yang duduk di dekat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sambil minum teh di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Megawati sendiri sudah meminta Jokowi untuk bertemu dengan para ketua partai, bukan hanya pendukung pemerintah, melainkan juga di luar lingkaran pemerintah.
"Saya juga meminta kepada Presiden nanti ada pertemuan antara ketua umum (parpol). Seperti kemarin kan saya bertemu dengan ketua umum partai Golkar, lalu mungkin beberapa hari ini saya akan bertemu dengan beberapa partai pendukung Presiden. Itulah permintaan saya pada beliau," kata Megawati.
Usulan pertemuan Jokowi dan Yudhoyono menguat setelah disampaikan politikus Demokrat Benny Kabur Harman. Dia setuju usulan tersebut.
"Menurut saya, pada saat ini ada desakan supaya Pak Jokowi dan Pak SBY sebagai tokoh bangsa untuk bertemu, saya rasa ide itu sangat bagus ya untuk keduanya bisa saling klarifikasi. Ya kan," kata Benny di DPR, Senin (21/11).
Seperti diketahui, pasca gerakan 4 November yang kemudian disusul isu ada usaha-usaha tertentu untuk melengserkan Jokowi. Presiden konsolidasi dengan tokoh agama, militer, dan tokoh politik. Bahkan, pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sampai dua kali, tetapi Jokowi belum sekalipun mengajak Yudhoyono bertemu.
Benny mengatakan dengan adanya pertemuan antara Jokowi dan Yudhoyono, semua isu yang selama ini muncul dapat diklarifikasi, terutama soal aktor politik di balik 4 November yang pernah disebutkan oleh Jokowi.
Selain itu, pertemuan dua tokoh, kata benny, dapat membangun suasana yang sejuk demi menjaga stabilitas politik.
"Jadi usul itu menurut saya sangat bagus. Supaya jangan sampai situasi ini ada dimanfaatkan pihak ketiga toh. Saya melihat ada pihak-pihak tertentu, pihak ketiga yang ingin membenturkan Pak Jokowi dan Pak SBY dan ini tentu tidak kondusif untuk pembangunan demokrasi dan stabilitas politik ke depan," kata dia.
Benny menilai positif pertemuan tersebut. Dia yakin akan banyak manfaatnya ketimbang mudharatnya.
"Dengan mendengar banyak masukan. Lalu setiap informasi itu harus cek and recheck. Tidak mudah dipercaya, tapi harus dicek and recheck. Menimbang untung ruginya. Benar-benar mendengar aspirasi rakyat dan juga menegakan aturan hukum. Itu aja sih. Sehingga apapun yang terjadi bisa diatasi dengan baik," tuturnya.
Berita Terkait
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
-
Rocky Gerung Ungkap Alasan Jokowi Tak Mempan Disembuhkan Dokter Kepresidenan
-
Gibran Rakabuming Raka Digugat Rp125 Triliun, Apakah Kekayaan Sang Wakil Presiden Cukup?
-
PSI Bongkar Upaya Adu Domba Jokowi-Prabowo: Dalang di Balik Kerusuhan Terungkap?
-
UGM Siapkan Strategi Baru? Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Pernyataan Rektor Soal Ijazah Jokowi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Viral usai Tampang Terekam CCTV, 2 Perampok Rumah Kosong di Jaktim Diciduk Polisi
-
Profil Lengkap Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim: Cucu Artis Legendaris, Ini Gurita Bisnisnya
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?
-
Mirip Indonesia? Demo Berdarah di Nepal karena Rakyat Muak Lihat Keluarga Pejabat Flexing
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup
-
Agensi Wajib Setor Uang buat Kuota Haji Khusus, KPK Ungkap Liciknya Pejabat Kemenag: Sewenang-Wenang
-
Diduga Oknum Polisi Perintah Bebaskan Pencuri Motor: Motor Kamu Ada Dua Kan?
-
CEK FAKTA: Benarkah Purnawirawan TNI Gelar Demo Tuntut Pemakzulan Gibran?
-
Demo 10 September 2025: Aktivis-Mahasiswa Demo di Polda Metro Buntut Penangkapan Delpedro Cs
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB