Suara.com - Pihak berwajib di Ghana menggerebek sebuah kedutaan besar Amerika Serikat palsu di Accra, ibu negara di Afrika tersebut, demikian dikatakan Departemen Luar Negeri AS, seperti dilansir The Guardian, Minggu (4/12/2016).
Sebelum ditutup, Kedubes AS palsu itu diketahui telah menerbitkan visa selama sepuluh tahun.
"Fasilitas itu tidak dioperasikan oleh pemerintah AS, tetapi oleh orang-orang dari jejaring kejahatan terorganisasi Ghana, Turki, dan seorang pengacara lokal," bunyi pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.
Ada dua orang staf dalam kedubes palsu itu. Salah satunya berkebangsaan Turki dan satu lagi Belanda. Selain Kedubes AS, penyelidikan itu juga menemukan ada kantor Kedubes Belanda palsu.
Jaringan itu menyediakan jasa pembuatan visa AS asli, yang diperoleh dengan cara-cara ilegal termasuk dengan penggunaan dokumen palsu. Mereka menetapkan tarif sebesar 6000 dolar AS atau sekitar Rp80 juta.
Meski demikian, dalam pernyataannya Departemen Luar Negeri AS tak membeberkan dari mana jaringan itu memperoleh visa asli.
Gedung Kedubes AS palsu itu terletak di pingir jalan kecil yang tak terawat, terdiri dari dua lantai, dan berwarna merah jambu. Di bagian luar terdapat bendera AS dan ada foto Presiden Barack Obama di pajang di dalam ruangan. Fasilitas palsu itu buka hanya tiga kali sepekan.
Adapun gedung Kedubes AS yang asli terletak di salah satu lingkungan paling elit di Accra dan dikelilingi oleh tembok-tembok tinggi. Setiap hari di luar kompleks itu terdapat banyak warga mengantre untuk memohon visa atau mengurus kepentingan lain.
Tag
Berita Terkait
-
Ngeri! Detik-detik Pemain Jepang Patahkan Kaki Bintang Ghana di Laga Uji Coba
-
Tragis! Wonderkid 18 Tahun Tewas Dibunuh Penculik: Keluarga Tak Mampu Bayar Tebusan
-
Mohammed Kudus Antar Ghana ke Piala Dunia 2026! The Black Stars Wakil Kelima Afrika
-
Bela Palestina, Orasi Felix Siauw di Kedubes AS: Amerika Penyokong Israel untuk Bunuh Anak-anak!
-
Jalan Depan Kedubes Amerika Ditutup Imbas Aksi Demo, Ini Rute Alternatifnya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara