Pelukis asal Malang, Jawa Timur, Eko Bandoyo, bertemu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Bowo Raharjo]
Pelukis asal Malang, Jawa Timur, bernama Eko Bandoyo, ikut meramaikan acara kampanye di posko pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Di tengah acara, Eko naik ke atas panggung, tempat Ahok duduk.
Setelah bersalaman sambil menyapa Ahok, Eko membuka gulungan kertas kanvas. Ternyata, kertas tersebut berisi lukisan karya Eko yang menggambarkan empat siwat tokoh pewayangan, yakni Kresna, Hanoman, Pandita Durna, dan Sengkuni.
Lukisan ini dibuat Eko sebagai refleksi atas situasi politik Indonesia belakangan ini.
Apa artinya? Eko menjelaskan satu persatu sifat para tokoh. Sifat Hanoman, kata Eko, mirip Ahok. Jujur, membela kebenaran, dan berjiwa satria.
"Saya ibaratkan Pak Ahok adalah Hanoman. Kethek putih. Meskipun perwujudannya, maaf, kera, tapi dia tokoh pewayangan paling jujur," kata Eko.
Kresna digambarkan Eko sebagai Presiden Joko Widodo.
"Nah kalau Kresna, yang kurus hitam digambarkan pemimpin kita. Saya lukiskan matanya tertutup. Meskipun matanya tertutup, Kresna berjalan dengan mata hatinya," kata Eko.
Ahok dan Jokowi, kata Eko, merupakan pemimpin yang saling mengisi dan sama-sama memiliki memiliki tujuan untuk memberantas korupsi.
"Jakarta harus bagus, harus jadi penyeimbangan Kresna. Hanoman yang memimpin Jakarta. Sedangkan kekacauan negara, dilukiskan dengan tikus, babi dan rayap," kata dia.
Hanoman dan Kresna berhadapan dengan dua tokoh antagonis yakni Pandita Durna dan Sengkuni. Eko mengatakan Pandita Durna dan Sengkuni memiliki sifat licik. Durna digambarkan sebagai tokoh spritual, tetapi merusak Pancasila. Sedangkan Sengkuni digambarkan sosok nasionalis, tetapi bertepuk tangan saat terjadi kekacauan.
Setelah mendengarkan panjang lebar penjelasan Eko, Ahok bertanya. Siapa sosok Pandito Durna dan Sengkuni di dunia nyata.
Kemudian Eko membisiki Ahok di balik lukisan yang besarnya sekitar 1 x 1 meter.
"Yang tahu hanya kita berdua," ujar Eko.
Lukisan karya Eko akan dilelang setelah mendapatkan tanda tangan dari Jokowi. Uang hasil lelang akan disumbangkan untuk membantu kampanye pasangan Ahok-Djarot.
"Saya akan sumbangkan untuk negeri ini, setelah mendapatkan tanda tangan Kresna," kata Eko.
Eko enggan menyebutkan berapa nilai lukisannya.
"Nggak tahu berapa nilanya, mungkin bisa ratusan (juta)," kata Eko.
Di tengah acara, Eko naik ke atas panggung, tempat Ahok duduk.
Setelah bersalaman sambil menyapa Ahok, Eko membuka gulungan kertas kanvas. Ternyata, kertas tersebut berisi lukisan karya Eko yang menggambarkan empat siwat tokoh pewayangan, yakni Kresna, Hanoman, Pandita Durna, dan Sengkuni.
Lukisan ini dibuat Eko sebagai refleksi atas situasi politik Indonesia belakangan ini.
Apa artinya? Eko menjelaskan satu persatu sifat para tokoh. Sifat Hanoman, kata Eko, mirip Ahok. Jujur, membela kebenaran, dan berjiwa satria.
"Saya ibaratkan Pak Ahok adalah Hanoman. Kethek putih. Meskipun perwujudannya, maaf, kera, tapi dia tokoh pewayangan paling jujur," kata Eko.
Kresna digambarkan Eko sebagai Presiden Joko Widodo.
"Nah kalau Kresna, yang kurus hitam digambarkan pemimpin kita. Saya lukiskan matanya tertutup. Meskipun matanya tertutup, Kresna berjalan dengan mata hatinya," kata Eko.
Ahok dan Jokowi, kata Eko, merupakan pemimpin yang saling mengisi dan sama-sama memiliki memiliki tujuan untuk memberantas korupsi.
"Jakarta harus bagus, harus jadi penyeimbangan Kresna. Hanoman yang memimpin Jakarta. Sedangkan kekacauan negara, dilukiskan dengan tikus, babi dan rayap," kata dia.
Hanoman dan Kresna berhadapan dengan dua tokoh antagonis yakni Pandita Durna dan Sengkuni. Eko mengatakan Pandita Durna dan Sengkuni memiliki sifat licik. Durna digambarkan sebagai tokoh spritual, tetapi merusak Pancasila. Sedangkan Sengkuni digambarkan sosok nasionalis, tetapi bertepuk tangan saat terjadi kekacauan.
Setelah mendengarkan panjang lebar penjelasan Eko, Ahok bertanya. Siapa sosok Pandito Durna dan Sengkuni di dunia nyata.
Kemudian Eko membisiki Ahok di balik lukisan yang besarnya sekitar 1 x 1 meter.
"Yang tahu hanya kita berdua," ujar Eko.
Lukisan karya Eko akan dilelang setelah mendapatkan tanda tangan dari Jokowi. Uang hasil lelang akan disumbangkan untuk membantu kampanye pasangan Ahok-Djarot.
"Saya akan sumbangkan untuk negeri ini, setelah mendapatkan tanda tangan Kresna," kata Eko.
Eko enggan menyebutkan berapa nilai lukisannya.
"Nggak tahu berapa nilanya, mungkin bisa ratusan (juta)," kata Eko.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang