Suara.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, ambil bagian dalam Kejuaraan Panahan Bogor Terbuka 2017 (Bogor Open Archery Championship). Dalam kejuaraan yang digelar di lapangan Wira Yudha Pusat Pendidikan Zeni, Kodiklat TNI AD Bogor, Jawa Barat, presiden berhasil mengungguli Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi.
Menjadi sorotan dalam acara itu, presiden membocorkan tujuan utama dirinya mengikuti kejuaraan itu. Meski hanya bisa dikatakan berstatus penggembira, Jokowi tidak keberatan demi memotivasi para atlet.
"Saya ikut ini kan penggembira. Tetapi yang paling penting bisa memotivasi, bisa mendorong semua atlet panahan baik yang masih junior maupun sudah senior agar panahan ini bisa betul-betul kita tekuni, agar prestasi kita bisa meloncat baik," kata Jokowi.
Selain sederet atlet senior, kejuaraan panahan kali ini juga banyak diikuti oleh atlet junior. Jokowi pun berpesan kepada para atlet junior untuk mengasah mental dan kemampuan lewat kompetisi sebanyak-banyaknya.
"atlet itu dimulai dari anak-anak, usia dini, ikut kompetisi sebanyak mungkin dan akan menjadi atlet yang baik di kemudian hari. Jadi nggak mungkin langsung kayak saya umur 50-an ingin jadi atlet, ya nggak lah," ujar presiden yang mengundang senyum para atlet.
Ambil bagian di Ronde Nasional 20 meter Umum, Jokowi bersaing dengan 31 peserta lainnya. Jokowi didampingi pelatih Rizal Barnadi dari Pajajaran Archery Club Kota Bogor yang juga Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Bogor.
Kejuaraan ini sendiri berlangsung selama tiga hari. Terhitung sejak Jum'at (20/1/2017) hingga Minggu (22/1/2017).
Memanah sendiri merupakan hal baru bagi presiden. Diketahui, presiden sudah berlatih memanah sejak delapan bulan lalu. Aktivitas itu dilakukannya setiap akhir pekan.
"Saya latihan setiap Sabtu dan Minggu untuk merefresh, tetapi juga sekaligus untuk olah raga, karena biasanya sebelum panahan lari dulu enam sampai tujuh kilo meter, setelah itu baru panah," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Geger Foto Ijazah Jokowi, Roy Suryo Sebut Pria di Dalamnya Bukan Presiden, Tapi Sosok Ini
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Mahfud MD Bantah Dirinya Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli: Itu Pelintiran dan Bohong
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?