Suara.com - Mengenakan blangkon putih dan kemeja batik lengan panjang, Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid menyampaikan sambutan dengan bahasa Jawa halus.
Lelaki asal Klaten, Jawa Tengah itu, didaulat membuka acara pagelaran wayang dengan lakon Semar Mbangun Kahyangan di halaman DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Sesekali, Hidayat mengeluarkan candaan yang kemudain disambut ger-geran hadirin.
Meski hujan mengguyur wilayah Pasar Minggu dan sekitarnya, masyarakat tetap antusias menyaksikan pagelaran wayang dengan dalang Ki Sri Kuncoro.
Menurut Hidayat, PKS sudah sering menyelenggarakan pagelaran wayang dalam beberapa kesempatan. Sebab, kata dia, wayang menjadi warisan budaya Walisongo dalam menyebarkan Islam di Indonesia.
"Jadi kalau ada spanduk tolak pemutaran wayang itu pasti bukan PKS yang buat. Lagipula wayang kok diputar, wayang ya digelar," kata Hidayat menyindir spanduk yang viral di media sosial yang berisi larangan pemutaran wayang kulit.
Bagi Hidayat, tugas partai politik bukan hanya mengurusi pemilu, pilkada atau pilpres. Namun, termasuk di dalamnya melestarikan seni dan budaya Nusantara yang adiluhung.
"Politik bukan hanya pilkada, pemilu atau pilpres tapi bisa juga politik budaya agar budaya yang adiluhung berkembang dan tak mati," kata Hidayat.
Siapapun, bagi Hidayat, bisa mengembangkan seni dan budaya. Termasuk contohnya dalang Ki Sri Kuncoro. Meski sehari- hari bukan berprofesi sebagai dalang, namun bisa menampilkan pagelaran wayang dalam beberapa kesempatan.
"Kita bisa mengembangkan profesi tanpa harus tercerabut dari budaya," ujar dia.
Hidayat memberikan sedikit ringkasan cerita Semar Mbangun Kahyangan. Kisah ini berpusat pada sosok Semar dan punakawan.
Sosok Semar banyak diartikan berasal dari bahasa Arab. Semar berasal dari kata Samir yang maknanya menyingsingkan lengan.
"Tanda siap bekerja keras, siap bekerja efektif untuk menghasilkan hasil. Siap cancut taliwondo," kata Hidayat.
Wakil Ketua MPR RI menerangkan kerja mestilah harus ada hasil dan penuh perencanaan. "Jangan hanya kerja, kerja, kerja namun tidak pakai program. Kalau tidak punya program tidak usah jadi gubernur," ujar Hidayat.
Lalu, Gareng, menurut Hidayat, berasal dari kata naala qariin yang bermakna mencari teman. Kemudian sosok Petruk berasal dari kata fatruk yang bermakna tinggalkanlah. Terakhir, Bagong berasal dari kata bagha yang bermakna keonaran.
"Jadi artinya sudah sangat baik sekali. Mari bekerja menyisingkan lengan mencari teman untuk meninggalkan keonaran," kata dia.
Sementara lakon Semar Mbangun Kahyangan secara ringkat diterangkan Hidayat sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban. Semar mengambil tanggung jawab dan kepedulian agar negeri Amarta selamat dari kekacauan.
"Jadi jangan hanya jadi penonton terus bilang 'terserah rusak rusak saja'," kata Hidayat.
Hidayat meneruskan meski harus berhadapan dengan orang penting namun kekacauan harus dibereskan.
"Walau harus berhadapan dengan Bathara guru namun Amarta harus selamat. Negeri ini harus selamat," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Maestro Wayang Kulit Tutup Usia, Dedikasi Ki Anom Suroto hingga Dapat Penghargaan Soeharto
-
Wayang Kulit Manusia, Horor Digital yang Hidupkan Kembali Mitos Lama
-
Final Mekaarpreneur, PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital
-
Spekta Budaya Nuswantara: 15 Hari Pementasan Wayang Kulit Berkesinambungan Cetak Rekor MURI
-
Warga Desa Wukirsari Kini Bisa Rasakan Manfaat Kampung Madani
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
Terkini
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir
-
Dongkrak Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Perbanyak Gelar Forum Bisnis
-
Plot Twist Kasus Curanmor Cengkareng: Dituduh Maling Gegara Baju, 6 Pria Malah Positif Sabu