Persidangan kedelapan perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (31/1). [Antara]
Anggota tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), I Wayan Sudirta, memastikan tak akan melaporkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin ke polisi. Pengacara Ahok hanya akan melaporkan saksi yang memberikan keterangan palsu di persidangan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok.
"Jadi Pak Ma'ruf Amin ini nggak memberatkan terdakwa, kalau nggak memberatkan Ahok apa urusannya Ahok mau melaporkan," ujar Wayan di posko pemenangan Ahok - Djarot, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).
Wayan menambahkan Ahok mengenal baik Ma'ruf Amin sehingga mustahil melaporkannya ke polisi sebagaimana pemberitaan di media.
"Pak Ma'ruf tokoh nasional, orang NU (Nahdlatul Ulama) yang selama ini saya pahami sebagai orang Bali, beliau yang membawa kesejukan di lingkungan muslim dan pada umumnya. Ini yang harus kita jaga," kata dia.
Wayan menegaskan tidak mungkin Ahok memperkarakan tokoh Nahdlatul Ulama itu, apalagi sekarang ini Ahok sedang persiapan maju ke bursa pilkada periode 2017-2022.
"Ahok juga kan mau pilkada, dan nggak mungkin dong mau berhadapan dengan Pak Ma'ruf Amin yang di belakangnya banyak pendukung NU," kata Wayan.
Diberitakan sebelumnya, saat menyampaikan keberatan di persidangan kedelapan, kemarin, nada bicara Ahok meninggi setelah Ma'ruf tidak mengaku pernah bertemu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada Jumat, 7 Oktober 2016, di kantor PBNU, Jakarta.
Ahok juga menyinggung latar belakang Ma'ruf yang pernah menjadi Dewan Pertimbagan Presin di era Susilo Bambang Yudhoyono, namun hal tersebut tidak dicantumkan dalam riwayat pekerjaan di BAP.
"Artinya saudara saksi sudah tidak pantas jadi saksi karena sudah tidak objektif lagi. Ini sudah mengarah mendukung paslon nomor satu. Ini jelas sekali pertemuan tanggal 7 Oktober," kata Ahok.
"Dan saya berterima kasih, saudara saksi ngotot depan hakim bahwa saksi tidak berbohong, kami akan proses secara hukum saksi," kata Ahok.
Ahok berjanji akan mempermalukan saksi-saksi yang tidak memberikan keterangan tidak benar.
"Kalau anda mendzolimi saya yang anda lawan adalah Tuhan yang maha kuasa, yang maha esa. Dan saya akan buktikan satu persatu dipermalukan," kata Ahok.
"Jadi Pak Ma'ruf Amin ini nggak memberatkan terdakwa, kalau nggak memberatkan Ahok apa urusannya Ahok mau melaporkan," ujar Wayan di posko pemenangan Ahok - Djarot, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).
Wayan menambahkan Ahok mengenal baik Ma'ruf Amin sehingga mustahil melaporkannya ke polisi sebagaimana pemberitaan di media.
"Pak Ma'ruf tokoh nasional, orang NU (Nahdlatul Ulama) yang selama ini saya pahami sebagai orang Bali, beliau yang membawa kesejukan di lingkungan muslim dan pada umumnya. Ini yang harus kita jaga," kata dia.
Wayan menegaskan tidak mungkin Ahok memperkarakan tokoh Nahdlatul Ulama itu, apalagi sekarang ini Ahok sedang persiapan maju ke bursa pilkada periode 2017-2022.
"Ahok juga kan mau pilkada, dan nggak mungkin dong mau berhadapan dengan Pak Ma'ruf Amin yang di belakangnya banyak pendukung NU," kata Wayan.
Diberitakan sebelumnya, saat menyampaikan keberatan di persidangan kedelapan, kemarin, nada bicara Ahok meninggi setelah Ma'ruf tidak mengaku pernah bertemu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada Jumat, 7 Oktober 2016, di kantor PBNU, Jakarta.
Ahok juga menyinggung latar belakang Ma'ruf yang pernah menjadi Dewan Pertimbagan Presin di era Susilo Bambang Yudhoyono, namun hal tersebut tidak dicantumkan dalam riwayat pekerjaan di BAP.
"Artinya saudara saksi sudah tidak pantas jadi saksi karena sudah tidak objektif lagi. Ini sudah mengarah mendukung paslon nomor satu. Ini jelas sekali pertemuan tanggal 7 Oktober," kata Ahok.
"Dan saya berterima kasih, saudara saksi ngotot depan hakim bahwa saksi tidak berbohong, kami akan proses secara hukum saksi," kata Ahok.
Ahok berjanji akan mempermalukan saksi-saksi yang tidak memberikan keterangan tidak benar.
"Kalau anda mendzolimi saya yang anda lawan adalah Tuhan yang maha kuasa, yang maha esa. Dan saya akan buktikan satu persatu dipermalukan," kata Ahok.
Komentar
Berita Terkait
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa