Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto datang ke acara perayaan ulang tahun ke-68 Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. Novanto bercerita tentang andil Agung yang menuntunnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar saat ini.
"Pak Agung pernah jadi Ketua Umum Partai Golkar via Ancol. Karena dari via Ancol, saya bisa jadi Ketua Umum Partai Golkar. Kalau tidak ada ancol saya tidak jadi Ketua Umum Golkar dan alhamdulillah sekarang sudah sama-sama," kata Novanto di Kediaman Agung Laksono di Jalan Cipinang Cempedak 2 Nomor 23, Polonia, Jakarta Timur, Minggu (26/3/2017).
Di kurun waktu 2014-2015, Golkar mengalami dualisme kepengurusan. Pada saat itu, Golkar terpecah di bawah kepemimpinan Abu Rizal Bakrie berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional di Bali dan Agung Laksono berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional di Jakarta.
Pada pertengahan 2016, kemudian dua kubu ini melakukan Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali. Hasilnya memutuskan Setya Novanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2014-2019.
Dalam acara ulang tahun ini, Novanto juga mengenang masa jaya Agung. Kata Novanto, Agung memiliki pengalaman yang komplit di negara ini. Di tingkat partai, Agung pernah menjadi Ketua Umum. Kemudian, di tingkat Legislatif, Agung pernah menjadi Ketua DPR.
Sedangkan di tingkat Eksekutif, Agung menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pak Agung ini punya pengalaman yang luar biasa. Punya pengalaman yang komplit. Sosok mas Agung adalah pejuang baik pejuang partai organisasi dan pejuang untuk masyarakat bangsa dan negara. Jadi mas agung ini harus dicontoh teladani," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global
-
Setelah 15 Tahun dan 3 Kali Diusulkan, Soeharto Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Elite PDIP: Pahlawan Lahir Bukan dari Keputusan Politik, Tapi Berjuang Demi Rakyat