Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris menyayangkan komentar Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait karangan bunga untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota.
Fadli, kata Charles, tidak pantas menuding karangan bunga yang membanjiri Gedung Balai Kota DKI sebagai bentuk apresiasi warga DKI kepada Ahok-Djarot, adalah untuk pencitraan semata.
"Statement Fadli Zon bahwa kiriman bunga warga Jakarta untuk Ahok-Djarot sebagai pencitraan murahan sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang pimpinan DPR," kata Charles di DPR, Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Anggota Komisi I DPR ini juga menyebut, tindakan Fadli sebagai sikap kekanak-kanakan. Apalagi, perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2017 sudah selesai.
Charles pun menduga ada agenda tertentu hingga Fadli berpendapat seperti itu.
"Pilkada DKI sudah selesai tetapi Fadli Zon masih menunjukkan sikap kekanak-kanakan. Atau jangan-jangan Fadli Zon punya agenda lain dengan terus memojokkan Ahok dan menggoreng sentimen SARA?" kata dia.
Charles menilai, banjirnya kiriman karangan bunga ke Balai Kota merupakan hal yang wajar. Karangan ini, kata dia, merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja Ahok-Djarot selama memimpin ibu kota Indonesia.
"Banjirnya kiriman bunga sebagai bentuk apresiasi terhadap Ahok dan Djarot adalah hal yang wajar. Hampir semua survei menunjukkan bahwa kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Ahok-Djarot diatas 70%. Sehingga wajar saja apabila warga Jakarta ingin agar program-program Ahok-Djarot tetap diteruskan oleh pemerintahan baru nantinya," tuturnya.
Fadli Zon sebelumnya mengkritisi karangan bunga salam perpisahan kepada Ahok-Djarot yang berada di halaman Balai Kota, Jakarta bahkan sampai ke Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Baca Juga: Manuvernya Dikritik Rossi, Zarco Dibela Marquez
"Itu kan bisa ngasih makan buat orang-orang yang perlu. Bisa buat beasiswa juga. Buat anak yatim dan sebagainya kan. Dari pada dibuang-buang, percuma seperti itu," kata Fadli, kemarin.
Berita Terkait
-
Fadli Zon Bacakan Surat Permohonan Angket untuk KPK
-
Diisukan Maju Pilkada Jabar, Politikus PDI P Ini Ajukan Nama Lain
-
Menarik, Ini Sisi Beda Sandiaga Analisa Karangan Bunga Ahok
-
Dapat Karangan Bunga, Ahok Diminta Sabar dan Tabah Sudah Kalah
-
PDIP Tak Yakin Koalisi PKS Dengan Gerindra di Pilkada 2018 Awet
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?