Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Bachtiar Nasir mengatakan rencana aksi longmarch ke Mahkamah Agung (MA) akan berlangsung pada Jumat (5/5/2017) mendatang. Bachtiar berharap aksi Jumat besok akan diikuti oleh 3,5 juta umat Islam.
"Masih 50 persen ya. 3,5 juta perhari ini (massa). Nggak tau kalau sampai nanti atau besok - besok bisa jadi 5 juta ya," kata Bachtiar di AQL Islamic Center, Jalab Tebet Utara 1, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2017).
Isu yang diangkat GNPF MUI adalah menjaga independensi persidangan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Bachtiar menyampaikan bahwa setiap aksi yang digerakan GNPF MUI akan berlangsung ricuh. Ia menjamin tidak ada peserta yang akan melakukan aksi anarkis. Menurutnya, umat Islam di Indonesia sangat mencintai perdamaian.
"Tapi yang penting pesan kami sampai (aspirasi). Kami tak mau adanya chaos, kami tetap aman. Umat Islam adalah umat yang cinta damai, jadi nggak usah diragukan," ujar Bachtiar.
"Kalau - kalau ada yang komentar dan menilai lain (aksi yang digalang GNPF), pasti itu bukan orang islam. Itu komunislah karena yang paling benci orang islam, menyudutkan orang islam, itu komunis," Bachtiar menambahkan.
Bachtiar menegaskan fokus para massa hanya aksi di gedung MA. Menurutnya bila ada massa yang bergerak ke tempat lain itu bukan dari GNPF MUI.
"Seandainya ada yang ingin melakukan anarkis, misalnya tiba - tiba jalan dari MA ke Istana Presiden, berarti bukan GNPF MUI," kata Bachtiar.
Baca Juga: GNPF MUI Galang Lima Juta Orang Dukung Demo Ahok di MA
Aksi tersebut dilakukan menjelang pembacaan putusan majelis hakim terhadap Ahok pada Selasa (9/2/2017). Bachtiar menambahkan massa yang didahuli dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal, usai salat Jumat massa akan bergerak longmarch menuju Mahkamah Agung, Tidak ada agenda lagi selain itu.
"Kalaupun ada agenda lain, kami akan umumkan," kata Bachtiar.
GNPF MUI, tidak puas dengan tuntutan jaksa kepada Ahok yang hanya hukuman satu tahun penjara dengan massa percobaan dua tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif