Suara.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (22/5/2017).
Kedatangan Presiden dan Ibu Negara disambut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kemudian Jokowi langsung berangkat ke Istana Kepresidenan Bogor untuk menerima kunjungan kenegaraan Raja Swedia, Raja Carl XVI Gustaf, beserta Ratu Silvia.
Sebelumnya, pesawat Kepresidenan-1 lepas landas dari Pangkalan Udara King Salman, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (21/5/2017) pukul 19.35 waktu setempat atau pukul 23.35 WIB dan transit selama 50 menit di Banda Aceh.
Di Riyadh, Arab Saudi, Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Islam Arab - Amerika yang dihelat di King Abdulaziz Convention Center.
Di forum tersebut, Jokowi menyampaikan pesan dan berbagi pengalaman kepada dunia Internasional dalam upaya Indonesia melawan radikalisme dan terorisme.
Indonesia meyakini pentingnya menyeimbangkan pendekatan hard-power dengan pendekatan soft-power. Selain pendekatan hard-power, Indonesia juga mengutamakan pendekatan soft-power melalui pendekatan agama dan budaya.
“Untuk program deradikalisasi, misalnya, otoritas Indonesia melibatkan masyarakat, keluarga, termasuk keluarga mantan nara pidana terorisme yang sudah sadar; dan organisasi masyarakat,” kata Jokowi, kemarin.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan empat pemikirannya untuk mengatasi radikalisme dan terorisme.
Baca Juga: Gaya Jokowi Keren, Sambut Raja Swedia Pakai Beskap dan Berpeci
Pertama, umat Islam se dunia harus bersatu bersatu untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
“Persatuan umat Islam merupakan kunci untuk keberhasilan memberantas terorisme; janganlah energi kita habis untuk saling bermusuhan,” ujar dia.
Kedua, kerjasama pemberantasan radikalisme dan terorisme harus ditingkatkan.
Ketiga, upaya menyelesaikan akar masalah harus ditingkatkan, ketimpangan dan ketidakadilan harus diakhiri; pemberdayaan ekonomi yang inklusif harus diperkuat.
Keempat, Presiden mengharapkan setiap dari kita harus berani menjadi part of solution dan bukan part of problem dari upaya pemberantasan terorisme.
"Setiap dari kita harus dapat menjadi bagian upaya penciptaan perdamaian dunia,” kata dia mengakhiri sambutan di KTT Islam Arab - Amerika.
Di dalam forum, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi mengatakan bahwa hanya tujuh kepala negara yang berbicara.
"Ketujuh kepala negara atau pemerintahan yang berbicara, yakni Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Raja Jordan Abdullah II, Presiden Mesir Abdelfattah Said Al-Sisi, Presiden Joko Widodo, Raja Kuwait Sabah Al-Ahmad Al-Jabir Al-Sabah, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak," kata Andri Hadi.
Turut menyertai Presiden dan Ibu Negara dalam penerbangan dari Riyadh, Arab Saudi menuju Jakarta, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Perubahan Dagu Iriana Jokowi Dulu dan Sekarang Disorot: Tajam ke Bawah Kayak Hukum Indonesia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu