Suara.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menjadikan kematian taruna tingkat II Akademi Kepolisian Brigadir Dua Mohammad Adam momentum. Siswa sekolah polisi itu meninggal dunia setelah dihajar taruna lain yang lebih senior.
Kejadian tersebut tak lama setelah Tito berpesan pada Februari 2017 agar jangan sampai muncul kasus penganiayaan di sekolah polisi. Ketika itu, Tito berpesan di hadapan taruna Akpol.
"Sehingga saat terjadi peristiwa itu, ya saya sangat menyesalkan. Kita sudah mengambil momentum, kemarin pak wakapolri untuk menelaah, kenapa bisa terjadi, apakah masalah budaya? Kenapa budaya seperti ini masih saja berlanjut," kata Tito dalam rapat kerja bersama Komisi III, DPR, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Adam ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (18/5/2017) dini hari.
"Saya kira sudah banyak kesimpulan yang disampaikan wakapolri. Yang jelas peristiwa ini menjadi momentum penting, akan kami manfaatkan untuk memperbaiki agar budaya kini tidak boleh berlanjut," ujar Tito.
Mengubah budaya kekerasan, kata Tito, merupakan bagian dari visi-misinya. Jika dibiarkan berlanjut, budaya seperti itu bisa jadi akan dipraktekkan kepada tahanan.
"Karena itu tindakan tegas kita lakukan untuk menjadi titik balik, ini turn back poin, jangan sampai terulang lagi dan budaya ini harus dihilangkan," tutur Tito.
Langkah yang diambil oleh Polri pada kasus tersebut salahsatunya dengan mempidanakan pelaku.
"Kemudian kita akan lakukan evaluasi pada pembina-pembinanya, kenapa ini nggak dihentikan?. Kebijakan lain yaitu memilih orang terbaik misalnya dalam waktu tidak terlalu lama, ini harus ada perubahan," ujar Tito.
Baca Juga: Di DPR, Tito Jelaskan Soal Kenapa Tetapkan Banyak Tersangka Makar
"Dengan sikap kapolri, mereka harus bisa merubah budaya ini, kalau sukses kita akan promosikan," Tito menambahkan.
Berita Terkait
-
Tepat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menkeu Purbaya dan Tito Soroti Lambatnya Belanja Daerah
-
Mendagri: Program Tiga Juta Rumah adalah Wujud Kebijakan Ekonomi Kerakyatan Presiden Prabowo
-
Ra'fatul Mulkiyah Mathius Fakhiri Dilantik Tri Tito Jadi Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Papua
-
Mendagri Pacu Daerah Perbanyak Penerbitan PBG Bagi MBR, Dukung Program 3 Juta Rumah
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Ratusan Perahu Nelayan Sampang Adang Kapal Raksasa Petronas di Tengah Laut
-
Hakim Tak Boleh Bisa Disogok, Prabowo Naikkan Gaji hingga 280 Persen Demi Kehormatan Peradilan
-
Biar Tak Cuma Jadi Wacana, Menperin Usul Mobil Nasional Masuk PSN
-
Siap Produksi Massal 3 Tahun Lagi, Prabowo Wajibkan Pejabat Pakai Mobil Buatan Dalam Negeri
-
Bahlil Kenang Masa Kuliah Pernah Busung Lapar: Program Makan Bergizi Gratis Itu Mulia!
-
Modus Baru, Wanita Ini Berulang Kali Tipu Warung Beli Gas Pakai Modus Anak Tetangga
-
Bahlil Ajak Golkar Konsolidasi Total: Kalau Belum Bisa Solid, Jangan Bikin Gerakan Tambahan!
-
Setahun Prabowo Memimpin, Amnesty Internasional Soroti Kembalinya Wajah Militerisme di Pemerintahan
-
Eks Pejabat Pertamina Sebut jika Terminal OTM Setop Beroperasi, Distribusi Energi Terganggu
-
Eks Pejabat Pertamina Akui Tak Punya Bukti, Intervensi Riza Chalid Ternyata Cuma Asumsi