Suara.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta penyidik KPK Novel Baswedan berhati-hati memberikan keterangan yang belum terbukti kebenarannya. Hal ini terkait pernyataan Novel kepada majalah TIME yang menyebutkan ada dugaan perwira polisi terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
"Kalau dia menyebut nama, sebaiknya hati-hati, karena kalau menyebut nama dan tidak terbukti ada implikasi hukum," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Novel ketika itu tidak menyebut nama ketika itu. Novel hanya menyampaikan keheranannya karena sampai dua bulan penyelidikan, polisi belum menemukan pelaku. Novel mengaku mendapat informasi ada jenderal kepolisian yang diduga terlibat.
Informasi tersebut, kata Setyo, tentu tetap akan diperiksa polisi.
"Kemarin sudah ke sana, tapi oleh dokter tidak diizinkan, harus ada dokter, dan dokternya sedang cuti. Dan kita hanya diberikan akses lima menit. Tapi kita sudah memberikan daftar pertanyaannya tapi sampai sekarang belum dijawab (Novel)," kata dia.
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo berharap Novel jangan asal sebut kalau tidak punya bukti.
"Statement seperti itu sebaiknya dihindari karena pasti akan buat gaduh. Kenapa nggak langsung saja sebut atau tunjuk hidung, siapa jenderal itu? Selesai langsung proses hukum. Kalau saling tuding-tuding buruk bagi stabilitas nasional apalagi terkait jenderal, nanti jenderal-jenderal polisi ini saling curiga di antara mereka," kata Bambang di DPR, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Anggota Komisi III DPR Syarifudin Suding juga mengatakan informasi seperti ini seharusnya tidak ungkap ke publik. Menurutnya, hal itu seharusnya bisa disampaikan ke penyidik supaya ditindaklanjuti.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
 - 
            
              Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
 - 
            
              Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
 - 
            
              Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
 - 
            
              Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI