Gedung Pos Ibu Kota Jakarta, Pasar Baru, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Bagi generasi 1980-an dan 1990-an, setiap menjelang hari raya Idul Fitri, biasanya berburu kartu ucapan Lebaran. Lalu, mereka berduyun-duyun ke kantor pos untuk mengirimkan kartu ucapan kepada teman, kekasih, atau anggota keluarga di tempat lain.
Di zaman modern seperti sekarang, kartu ucapan Lebaran telah bermetamorfosis. Sekarang sangat jarang menemukan antrian di depan loket kantor pos demi mengirimkan kartu Lebaran. Orang mengucapkan selamat berlebaran sekarang cukup lewat media sosial atau mobile phone.
Kendati jumlah konsumen menurun drastis, kata Manager Perencanaan dan Administrasi Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero), Kantor Regional IV Jakarta, Toto, tetap ada yang setia dengan kartu Lebaran berbentuk cetak.
Di zaman modern seperti sekarang, kartu ucapan Lebaran telah bermetamorfosis. Sekarang sangat jarang menemukan antrian di depan loket kantor pos demi mengirimkan kartu Lebaran. Orang mengucapkan selamat berlebaran sekarang cukup lewat media sosial atau mobile phone.
Kendati jumlah konsumen menurun drastis, kata Manager Perencanaan dan Administrasi Penjualan PT. Pos Indonesia (Persero), Kantor Regional IV Jakarta, Toto, tetap ada yang setia dengan kartu Lebaran berbentuk cetak.
Biasanya, mereka berasal dari kalangan perusahaan atau yayasan.
"Pengiriman kartu Lebaran dari perorangan jarang, kebanyakan kalau di Jakarta ini dari perusahaan kepada pegawai-pegawainya atau kepada pimpinan-pimpinannya," ujar Toto kepada Suara.com di Gedung Pos Ibu Kota Jakarta, Pasar Baru, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).
Toto mencatat pada hari Senin (19/6/2017), kemarin, kantor pos telah mendistribusikan kartu Lebaran sebanyak dua ribu lembar. Mantan kepala kantor pos Jakarta Timur menghitungnya dari jumlah perangko yang terjual.
"Kemarin saja sudah dua ribu kartu Lebaran. Untuk hari ini belum kita hitung berapa," katanya.
Toto kemudian mengungkapkan jumlah perangko yang terjual selama bulan Ramadan tahun ini, khususnya di Jakarta Pusat. Untuk perangko seharga Rp3 ribu telah terjual sebanyak 48 ribu lembar. Kemudian perangko filateli yang telah terjual sebanyak delapan ribu lembar.
"Dan untuk perangko Rp4 ribu - Rp5 ribu totalnya 12 ribu pucuk. Jadi jumlah itu bisa dianggap sebagai jumlah pengiriman kartu Lebaran di Jakarta Pusat ," kata dia.
Toto mencatat pada hari Senin (19/6/2017), kemarin, kantor pos telah mendistribusikan kartu Lebaran sebanyak dua ribu lembar. Mantan kepala kantor pos Jakarta Timur menghitungnya dari jumlah perangko yang terjual.
"Kemarin saja sudah dua ribu kartu Lebaran. Untuk hari ini belum kita hitung berapa," katanya.
Toto kemudian mengungkapkan jumlah perangko yang terjual selama bulan Ramadan tahun ini, khususnya di Jakarta Pusat. Untuk perangko seharga Rp3 ribu telah terjual sebanyak 48 ribu lembar. Kemudian perangko filateli yang telah terjual sebanyak delapan ribu lembar.
"Dan untuk perangko Rp4 ribu - Rp5 ribu totalnya 12 ribu pucuk. Jadi jumlah itu bisa dianggap sebagai jumlah pengiriman kartu Lebaran di Jakarta Pusat ," kata dia.
Jika dibandingkan bulan Ramadan tahun lalu, kata dia, jumlah penjualan perangko memang lebih banyak sekarang. Tahun lalu sebanyak 44 ribu lembar (harga Rp3 ribu), 12 ribu lembar perangko (harga Rp5 ribu), dan enam ribu lembar perangko (harga Rp4 ribu).
Sejak ada ponsel
Toto mengungkapkan merosotnya minat masyarakat untuk mengirimkan ucapan hari raya dengan kartu cetak terjadi semenjak kemunculan telepon seluler.
Toto ingat ketika kartu Lebaran masih diminati. Tiap menjelang hari raya Idul Fitri, kantor pos sampai meminta bantuan anak sekolah untuk menyortir kartu sebelum didistribusikan ke alamat tujuan.
"Biasanya H-7 mulai ramai pada kirim kartu undangan. Sampai dulu menyewa anak magang untuk membantu sortir kartu Lebaran," kata Toto.
Toto mengatakan penyortiran kartu biasanya dilakukan petugas pada sore hari. Setelah disortir, kartu di dibawa ke Process Center.
"Biasanya jam 17.00 sore sampai jam 19.00 malam penyortiran, dan nggakk hanya kartu Lebaran yang disortir, tapi parcel juga," kata Toto.
Setelah semua beres, barulah dimasukkan ke kendaraan yang akan mengantarkan ke daerah tujuan.
Toto mengatakan armada angkutan barang pos tidak dibeda-bedakan untuk setiap jenis barang.
"Armadanya kartu lebaran jadi satu sama paket , yang tujuan daerah yang dikirim sama," kata dia.
Sejak ada ponsel
Toto mengungkapkan merosotnya minat masyarakat untuk mengirimkan ucapan hari raya dengan kartu cetak terjadi semenjak kemunculan telepon seluler.
Toto ingat ketika kartu Lebaran masih diminati. Tiap menjelang hari raya Idul Fitri, kantor pos sampai meminta bantuan anak sekolah untuk menyortir kartu sebelum didistribusikan ke alamat tujuan.
"Biasanya H-7 mulai ramai pada kirim kartu undangan. Sampai dulu menyewa anak magang untuk membantu sortir kartu Lebaran," kata Toto.
Toto mengatakan penyortiran kartu biasanya dilakukan petugas pada sore hari. Setelah disortir, kartu di dibawa ke Process Center.
"Biasanya jam 17.00 sore sampai jam 19.00 malam penyortiran, dan nggakk hanya kartu Lebaran yang disortir, tapi parcel juga," kata Toto.
Setelah semua beres, barulah dimasukkan ke kendaraan yang akan mengantarkan ke daerah tujuan.
Toto mengatakan armada angkutan barang pos tidak dibeda-bedakan untuk setiap jenis barang.
"Armadanya kartu lebaran jadi satu sama paket , yang tujuan daerah yang dikirim sama," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Cara Ambil Bansos Rp900 Ribu di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan Asal Bawa KTP dan KK
-
BLTS Rp900 Ribu Lewat Kantor Pos Belum Cair, Mensos Ungkap Alasannya
-
Wapres Tinjau BSU Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan: Gunakan untuk Hal Produktif
-
CEK FAKTA: Benarkah Uang Pensiun Kini Hanya Bisa Diambil di Kantor Pos?
-
Cara Cek BSU Lewat Aplikasi PosPay, Segera Cairkan Jangan Sampai Hangus!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Menpan RB Siap Patuhi Putusan MK: Polisi Aktif Wajib Mundur dari Jabatan Sipil, Tak Ada Celah Lagi
-
KPK Tegaskan Status Setyo Budiyanto: Sudah Purnawirawan, Aman dari Putusan MK
-
Menteri Hukum Pastikan KUHAP Baru Langsung Jalan Usai Disahkan Presiden, Bareng KUHP Pada 2026
-
Stop Buang Uang! Rahasia BRIN Perpanjang Umur Infrastruktur Pakai Ekstrak Kulit Buah dan Daun Teh
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!