Satpol PP [suara.com/Oke Atmaja]
Kawasan destinasi wisata Monumen Nasional, Jakarta Pusat, dijaga ketat selama musim libur Lebaran.
Komandan Regu Satpol PP Kecamatan Johar Baru, Erwin S. mengatakan Monas dijaga ketat karena berada di kawasan ring satu atau obyek vital. Monas terletak di depan Istana Merdeka.
"Karena ini area ring satu. Kami juga arahkan kendaraan yang ingin parkir di IRTI, agar aman. Kami juga ingin memastikan tidak ada PKL," ujar Erwin kepada Suara.com di Monas, Selasa ( 27/6/2017).
Setiap pintu ke kawasan Monas mendapat penjagaan sekitar 21 petugas.
Selama masa liburan, kawasan Monas relatif tetap tertib. Para pedagang kaki lima tetap hanya boleh berjualan di area yang diperuntukkan bagi pedagang.
"PKL sudah mulai mengerti, kita arahkan berjualan ke tempat yang nggak melanggar peraturan daerah," katanya.
Demi tanggungjawab menjalankan tugas, Erwin rela menunda untuk liburan bersama keluarga.
"Nggak bisa mudik karena lembur kerja. Sekarang kita nggak bisa ambil cuti, bisa ngambil cutinya nanti," kata ayah dari dua orang anak.
Selama masa Lebaran, lelaki berusia 51 tahun itu bertugas jaga sampai 16 jam sehari. Sistem kerja selama masa Lebaran diatur menjadi dua hari kerja, baru kemudian mendapatkan satu hari libur.
"Nggak boleh kosong di sini, harus ada petugas. Saya dari jam 6 pagi sampai jam 10 malam, khusus lebaran ini. Setiap tahun lebaran masuk terus," kata Erwin.
Memutuskan untuk menjadi Satpol PP sudah harus menerima resiko untuk menjalankan tugas kapan pun dan dimana pun.
Erwin tidak protes meskipun tetap bertugas ketika orang lain liburan. Dia tentu saja sedih karena tidak bisa berlebaran bersama keluarga. Tapi, dia tetap bangga karena bisa berkontribusi untuk membantu menjaga ketertiban Jakarta.
"Sedihlah tapi senang, namanya kan tugas negara. Sedihnya karena kita main komunikasi saja sama keluarga saat lebaran," katanya.
Anak dan istri Erwin dapat memahami tugas Satpol PP.
"Istri saya sudah tahu setiap hari raya tugas. Beliau cuma bilang jangan nakal, tapi mendukung. Nggak hanya lebaran, tahun baru, natal juga tugas, nggak boleh ambil cuti," kata lelaki kelahiran Garut, Jawa Barat.
Komandan Regu Satpol PP Kecamatan Johar Baru, Erwin S. mengatakan Monas dijaga ketat karena berada di kawasan ring satu atau obyek vital. Monas terletak di depan Istana Merdeka.
"Karena ini area ring satu. Kami juga arahkan kendaraan yang ingin parkir di IRTI, agar aman. Kami juga ingin memastikan tidak ada PKL," ujar Erwin kepada Suara.com di Monas, Selasa ( 27/6/2017).
Setiap pintu ke kawasan Monas mendapat penjagaan sekitar 21 petugas.
Selama masa liburan, kawasan Monas relatif tetap tertib. Para pedagang kaki lima tetap hanya boleh berjualan di area yang diperuntukkan bagi pedagang.
"PKL sudah mulai mengerti, kita arahkan berjualan ke tempat yang nggak melanggar peraturan daerah," katanya.
Demi tanggungjawab menjalankan tugas, Erwin rela menunda untuk liburan bersama keluarga.
"Nggak bisa mudik karena lembur kerja. Sekarang kita nggak bisa ambil cuti, bisa ngambil cutinya nanti," kata ayah dari dua orang anak.
Selama masa Lebaran, lelaki berusia 51 tahun itu bertugas jaga sampai 16 jam sehari. Sistem kerja selama masa Lebaran diatur menjadi dua hari kerja, baru kemudian mendapatkan satu hari libur.
"Nggak boleh kosong di sini, harus ada petugas. Saya dari jam 6 pagi sampai jam 10 malam, khusus lebaran ini. Setiap tahun lebaran masuk terus," kata Erwin.
Memutuskan untuk menjadi Satpol PP sudah harus menerima resiko untuk menjalankan tugas kapan pun dan dimana pun.
Erwin tidak protes meskipun tetap bertugas ketika orang lain liburan. Dia tentu saja sedih karena tidak bisa berlebaran bersama keluarga. Tapi, dia tetap bangga karena bisa berkontribusi untuk membantu menjaga ketertiban Jakarta.
"Sedihlah tapi senang, namanya kan tugas negara. Sedihnya karena kita main komunikasi saja sama keluarga saat lebaran," katanya.
Anak dan istri Erwin dapat memahami tugas Satpol PP.
"Istri saya sudah tahu setiap hari raya tugas. Beliau cuma bilang jangan nakal, tapi mendukung. Nggak hanya lebaran, tahun baru, natal juga tugas, nggak boleh ambil cuti," kata lelaki kelahiran Garut, Jawa Barat.
Komentar
Berita Terkait
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Heboh Suami Ceraikan Istri Usai Diterima PPPK Satpol PP, Memang Berapa Gajinya?
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
5 Fakta Pilu Pernikahan Melda Safitri, Diceraikan 2 Hari Sebelum Suami Dilantik PPPK
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Media Sustainability Forum 2025: Perkuat Daya Hidup Media Demi Topang Demokrasi
-
Golkar Semprot Cak Imin soal 'Tobat Nasuha': Anda Bukan Presiden, Cuma Menko!
-
Pakai Citra Satelit, Pemerintah Buru Terduga di Balik Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Evaluasi Bantuan Dilempar dari Heli, Panglima TNI Ubah Strategi Pakai Box CDS dan Payung Udara
-
Ngeri! Curah Hujan Jakarta Diprediksi Bakal Tembus 300 mm, Pramono: 200 Saja Pasti Sudah Banjir
-
Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
-
Bos Maktour di Pusaran Korupsi Haji, KPK Ungkap Peran Ganda Fuad Hasan Masyhur
-
Pramono Anung Peringatkan Keras Lurah dan Camat: Tak Ada Toleransi untuk Pungli!