Djarot Saiful Hidayat kunjungi Monas, Jumat (30/6/2017) (Suara.com/Bowo)
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan satu minggu sebelum Lebaran lalu, Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi menemuinya. Pertemuan tersebut membahas seputar kebijakan transaksi nontunai yang saat ini diterapkan pemerintah Jakarta yang berhasil mencegah korupsi.
"Mereka mengatakan dengan sistem yang ada selama ini bahwa pemerintahan DKI relatif bisa bersih," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Kendati demikian, Djarot mengakui sampai sekarang masih ada pejabat yang melakukan pungutan liar. Djarot menegaskan tak akan memberikan toleransi kepada orang seperti itu.
"Kalau ketangkap tangan langsung saja diusulkan dipecat. Bukan dipecat jabatannya, tapi dipecat sebagai PNS," kata Djarot.
Djarot mengatakan pegawai yang nakal bisa menulari pegawai lain yang bersih.
"Sebab, benalu-benalu kecil ini kalau nggak segera dibersihkan, dipotong akan menular ke yang lain. Ingat Kebiasaan buruk lebih mudah menular kepada kita daripada kebiasaan baik," katanya.
"Bukan hanya diberhentikan dari jabatannya, tapi dipecat sebagai PNS. Tidak pantas untuk bekerja di Jakarta dengan gaji yang sangat tinggi," Djarot menambahkan.
Deputi Pencegahan KPK, kata Djarot, meminta sistem transaksi nontunai dipertahankan.
"Makanya saya bilang kita ingin MOU dengan KPK untuk bikin rencana aksi. Jakarta adalah satu pemerintahan yang bukan hanya dilihat masyarakat Jakarta, tapi acuan bagi daerah lain," kata dia. "Kalau Jakarta buruk, jelek, maka daerah lain akan meniru."
"Mereka mengatakan dengan sistem yang ada selama ini bahwa pemerintahan DKI relatif bisa bersih," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Kendati demikian, Djarot mengakui sampai sekarang masih ada pejabat yang melakukan pungutan liar. Djarot menegaskan tak akan memberikan toleransi kepada orang seperti itu.
"Kalau ketangkap tangan langsung saja diusulkan dipecat. Bukan dipecat jabatannya, tapi dipecat sebagai PNS," kata Djarot.
Djarot mengatakan pegawai yang nakal bisa menulari pegawai lain yang bersih.
"Sebab, benalu-benalu kecil ini kalau nggak segera dibersihkan, dipotong akan menular ke yang lain. Ingat Kebiasaan buruk lebih mudah menular kepada kita daripada kebiasaan baik," katanya.
"Bukan hanya diberhentikan dari jabatannya, tapi dipecat sebagai PNS. Tidak pantas untuk bekerja di Jakarta dengan gaji yang sangat tinggi," Djarot menambahkan.
Deputi Pencegahan KPK, kata Djarot, meminta sistem transaksi nontunai dipertahankan.
"Makanya saya bilang kita ingin MOU dengan KPK untuk bikin rencana aksi. Jakarta adalah satu pemerintahan yang bukan hanya dilihat masyarakat Jakarta, tapi acuan bagi daerah lain," kata dia. "Kalau Jakarta buruk, jelek, maka daerah lain akan meniru."
Komentar
Berita Terkait
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
-
Persoalan Geopolitik Jadi Alasan Kongres PDIP Molor? Djarot Saiful Ungkap Alasannya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia