Suara.com - Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran tidak yakin kebijakan Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 untuk menaikkan tunjangan anggota DPRD otomatis dapat mengurangi praktik korupsi di parlemen.
"FITRA tidak yakin dengan adanya kenaikan tunjangan anggota DPRD seluruh Indonesia bisa mengurangi praktik korupsi atau membuat kinerja anggota dewan meningkat," ujar Sekretaris FITRA Yenny Sucipto di Sekretariat Nasional FITRA, Jalan Mampang Prapatan, Mampang, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Sebaliknya, kebijakan yang diterbitkan Jokowi menjelang pemilu tahun 2019 itu bisa membangkrutkan APBD.
"Jika pemerintah daerah tetap melaksanakan PP 18 Tahun 2017 dengan kondisi keuangan daerah yang tidak mendukung, tentu akan membuat porsi belanja di daerah tidak tidak produktif dan pembiayaan anggaran menjadi tidak efisien," kata dia.
Yenny mengatakan substansi PP 18 Tahun 2017 yaitu tambahan tunjangan bagi anggota DPRD. Rata-rata kenaikan tunjangan, setiap anggota dapat mengantongi pendapatan mencapai Rp30 juta sampai Rp35 juta per bulan.
Berdasarkan simulasi data komisi pemilihan umum, jumlah kursi DPRD tingkat provinsi dan kabupaten serta kota yakni sebanyak 19.697 kursi. Artinya, jika 19.697 kursi dikalikan Rp35 juta berarti negara tiap bulan harus mengeluarkan Rp689,3 miliar untuk tunjangan anggota dewan.
"Berdasarkan simulasi diatas, jumlah belanja pegawai yang harus dibayarkan negara atau daerah jika ditotal bisa mencapai Rp689,3 miliar, jumlah ini belum termasuk dengan tunjangan komisi, tunjangan kelengkapan, belum lagi biaya kesehatan, tunjangan keluarga, tunjangan reses, rumah dinas, dan kendaraan dinas," kata Yenny.
FITRA menilai tanpa adanya kenaikan tunjangan, pendapatan, dan fasilitas yang diperoleh anggota legislatif sudah lebih dari cukup.
"Seharusnya DPRD yang merupakan perwakilan rakyat bisa lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi saat ini. Keluarnya PP 18 Tahun 2017 ini, menjadi bukti bahwa pemerintahan baik eksekutif atau legislatif, tidak memiliki komitmen terhadap visi peningkatan kualitas dan efisiensi anggaran di tengah menurunnya kondisi ekonomi," kata dia.
Berita Terkait
-
Imbas Pemotongan Dana Transfer dari Pusat, Pramono Pangkas Kuota Rekrutmen PJLP hingga PPSU
-
APBD Jakarta Dipangkas Hampir Rp 20 T, Menkeu Purbaya Guyon Masih Bisa Dipotong Lagi
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana
-
Beda Reaksi Warga Sambut Menteri Purbaya Yudhi VS Bahlil Lahadalia di HUT TNI Ke-80
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif
-
Minta Delpedro Cs Dibebaskan! Cholil ERK hingga Eka Annash The Brandals Siap Jadi Penjamin
-
Eks Dirut Taspen Divonis 10 Tahun Penjara, KPK Kejar Pelaku Lain di Kasus Korupsi Uang Pensiun PNS
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh
-
HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU