Suara.com - Panitia Khusus Angket KPK di DPR ditemani mantan saksi KPK Niko Panji Tirtayasa melakukan kunjungan ke 'rumah sekap' di Jalan Kuda Lumping, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/8/2017) malam.
Kunjungan ini merupakan tempat kedua setelah rombongan tersebut mengunjungi 'rumah sekap' di Cipayung, Depok.
Istilah 'rumah sekap' ini muncul dari pernyataan Niko saat memberikan keterangan dalam rapat dengar pendapat umum dengan Pansus Angket KPK beberapa waktu lalu.
Rumah ini merupakan tempat ketika Niko diinterogasi terkait penyidikan kasus korupsi yang melibatkan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Muchtar.
Sayangnya, di rumah sekap di Kelapa Gading ini, rombongan tersebut tidak bisa masuk ke dalam. Sebab, rumah berlantai dua dengan cat hijau itu tertutup rapat.
"Di tempat ini awalnya ada penekanan. Pertama kali saya dijemput dari Pangandaran langsung di bawa ke sini," kata Niko di lokasi.
Niko mengatakan, dia tinggal di tempat ini sejak Oktober 2013 sampai Februari 2014. Mulai saat itu, dia 'bekerja' untuk memberikan surat pernyataan sesuai pesanan penyidik.
"Jadi kita tiap hari rapat. Biasanya malam sampai subuh," kata Niko.
Niko menerangkan, ada tiga kamar di rumah di Kelapa Gading ini. Satu kamar di lantai bawah dan dua kamar di lantai dua. Selama di sana, pengawalan ketat dilakukan. Bahkan dia tidak diperbolehkan memegang telepon genggam.
Baca Juga: Dugaan Perdagangan Orang, Eks ABK Taiwan Polisikan PT Jasdaf
"Dan yang saya ingat, di rumah ini ada baju-baju partai buat Pilkada Palembang. Ada Pak Haji Sarimuda (Wali Kota Palembang 2013) dan Joncik (Joncik Muhammad Calon Bupati Empatlawang 2013)," kata dia.
Selama 'disekap' di Kelapa Gading dan Depok, Niko mengaku sering mendapatkan uang dari KPK. Uang ini, kata Niko sebagai imbalan karena mau membantu proses penyidikan.
"Saya dikasih Rp1,4 juta perbulan. Kalau ditotal bisa sampai Rp500 juta. Itu ditransfer ke rekening istri saya, ke rekening saya. Rp500 juta itu dikirim secara berangsur-angsur selama satu tahun," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum