Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan pidato politik dalam peringatan HUT ke-16 Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan pertemuan tersebut merupakan rangkaian acara ulang tahun Demokrat yang ke 16 tahun. Agus mengatakan pertemuan ini untuk menunjukkan kalau Demokrat mendukung penguatan KPK, bukan sebaliknya.
"Partai Demokrat tetap konsisten dan istiqomah. Tetap memberikan dukungan kepada KPK dan tetap ingin memberikan penguatan kepada KPK," kata Agus di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Wakil Ketua DPR mengatakan fraksinya merupakan satu-satunya fraksi yang tidak mengirimkan anggota ke panitia khusus hak angket terhadap KPK. Demokrat, kata dia, sejak awal menolak pembentukan pansus karena mensinyalir bertujuan untuk melemahkan kewenangan lembaga antirasuah.
"Sehingga Partai Demokrat tidak ingin masuk dalam Pansus KPK, berarti tetap ingin memberikan penguatan kepada KPK. Karena ini adalah kehendak masyarakat Indonesia," tutur Agus.
Agus pernah melakukan jajak pendapat dengan konstituen untuk mengetahui opini mereka tentang pansus angket KPK . Hasilnya, kata Agus, masyarakat menolak, mereka menginginkan KPK diperkuat.
"Yang jelas pertemuan ini tetap ingin meberikan penguatan di KPK. Dan lebih tuntas dan cepat akuntabel," ujar Agus.
Agus menekankan pertemuan dengan pimpinan KPK siang ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik.
"Kita melihat ini kan baru rencana. Kan rencana itu, kami melihat dari urutan di dalam kita melaksanakan ulang tahun Demokrat. Bahwa partai demokrat meberikan dukungan kepada KPK," kata Agus.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan pertemuan tersebut merupakan rangkaian acara ulang tahun Demokrat yang ke 16 tahun. Agus mengatakan pertemuan ini untuk menunjukkan kalau Demokrat mendukung penguatan KPK, bukan sebaliknya.
"Partai Demokrat tetap konsisten dan istiqomah. Tetap memberikan dukungan kepada KPK dan tetap ingin memberikan penguatan kepada KPK," kata Agus di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Wakil Ketua DPR mengatakan fraksinya merupakan satu-satunya fraksi yang tidak mengirimkan anggota ke panitia khusus hak angket terhadap KPK. Demokrat, kata dia, sejak awal menolak pembentukan pansus karena mensinyalir bertujuan untuk melemahkan kewenangan lembaga antirasuah.
"Sehingga Partai Demokrat tidak ingin masuk dalam Pansus KPK, berarti tetap ingin memberikan penguatan kepada KPK. Karena ini adalah kehendak masyarakat Indonesia," tutur Agus.
Agus pernah melakukan jajak pendapat dengan konstituen untuk mengetahui opini mereka tentang pansus angket KPK . Hasilnya, kata Agus, masyarakat menolak, mereka menginginkan KPK diperkuat.
"Yang jelas pertemuan ini tetap ingin meberikan penguatan di KPK. Dan lebih tuntas dan cepat akuntabel," ujar Agus.
Agus menekankan pertemuan dengan pimpinan KPK siang ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik.
"Kita melihat ini kan baru rencana. Kan rencana itu, kami melihat dari urutan di dalam kita melaksanakan ulang tahun Demokrat. Bahwa partai demokrat meberikan dukungan kepada KPK," kata Agus.
Komentar
Berita Terkait
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
-
Syukuran HUT ke-24 Partai, Demokrat DKI Kenang Era SBY: Kekuasaan Bukan Pentas Akrobat!
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?
-
Kode Halus SBY untuk Prabowo di Pameran Seni: Rangkul Seniman Demi Redam Amarah Massa?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut