Suara.com - Sebanyak delapan tahanan kabur setelah menjebol terali besi ruang tahanan Polres Jakarta barat, Sabtu (16/9) dini hari. Hingga Minggu (17/9/2017), polisi berhasil menangkap empat tahanan yang kabur.
Keempat tahanan yang bisa ditangkap ialah Franco Graizani Julizar, Yudi Rohmansyah, Bagas Fathiong Ramadhan dan Yovie Arya Winta. Franco dan Yudi tewas ditembak karena melawan saat ditangkap.
Sementara empat tahanan yang belum ditemukan ialah Abbi Isa bin Muhamad Nur, Thio Erwin Gunawan, Kurniawan bin M Idrus, dan Ramlan bin Satin.
“YAW (Yovie Arya Winta) ditangkap warga di belakang mapolres, Sabtu sekitar pukul 3.45 WIB. Selanjutnya, BFR (Bagas Fathiono Ramadhan) ditangkap tim Polres Jakbar dan Polsek Kembangan di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu malam sekitar pukul 19.30 WIB,” tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Minggu (17/9).
Setelah dua tahanan itu ditangkap, aparat kembali melakukan pencarian. Dalam pencarian, polisi mendapat informasi dari Polres dan Polsek Palmerah bahwa sejumlah tahanan pergi ke dukun alias paranormal.
“Ada tahanan yang pergi ke paranormal, yakni YR (Yudi Romansyah) dan FGJ (Franco Graizani Julizar). Mereka bermaksud minta bantuan agar bisa mengelabui petugas,” tukas Argo.
Keduanya lantas melarikan diri ke kuburan Desa Jaya Sampurna, Bekasi, Jawa Barat, setelah mendapat saran dari sang dukun.
Polisi berhasil mencium jejak mereka dan menangkap Yudi serta Franco di kuburan tersebut pada Minggu dini hari, yakni pukul 01.00 WIB.
Baca Juga: Lagu 'Genjer-Genjer' Dinyanyikan di Acara LBH adalah Hoaks
Setelah ditangkap, keduanya diminta polisi menunjukkan tempat persembunyian tahanan lain yang kabur, yakni Abbi Isa.
Namun, saat diminta menunjukkan tempat persembunyian rekannya, Yudi justru membawa polisi ke gardu listrik daerah Bekasi yang rupa-rupaya tempat dia menyimpan senjata api rakitan.
”Karena aksinya membahayakan, polisi mengambil tindakan tegas melumpuhkannya,” terang Argo.
Franco yang juga berada di lokasi juga melawan petugas. Sang tahanan berupaya merampas senjata polisi. Alhasil, Franco bernasib sama dengan Yudi, ditembak polisi. Keduanya tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
”Kami meminta empat tahanan lain yang masih berkeliaran segera menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat. Mereka semua tahanan kasus narkoba. Ditambah kasus pemufakatan untuk melarikan diri ini, hukuman mereka bisa bertambah dan maksimal dihukum mati,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
Terkini
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!