Suara.com - PT. Mustika Dutamas menjadi tenar setelah disebut sebagai perusahaan pengimpor 280 pucuk senjata berjenis Stand Alone Granade Launcher (SAGL) kaliber 40x46 mm dan 5.932 butir amunisiya dari Bulgaria. Senjata itu menjadi polemik karena tertahan di Bandara Soekarno-Hatta lantaran tak memiliki izin dari Badan Intelijen Strategis TNI.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto memastikan senjata yang disita itu dibeli Polri. Proses pembelian senjata itu diklaim sah. Yaitu mulai dari perencanaan, pelelangan dan diaudit pula oleh Irwasum Polri serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Suara.com mencoba menelusuri keberadaan kantor PT. Mustika Dutamas tersebut. Awalnya, pencarian dimulai dari penelurusan di media Internet. Lewat mesin pencari Google, nama PT. Mustika Dutamas mudah didapati. Dari mesin pencari tadi, Kantor tersebut beralamat di Jalan Gunung Sahari Raya Blok a No.1, RT.10/RW.4, Gn. Sahari Utara, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Kode POS 10720. Dari mesin pencari Google ini pula tertera nomor telepon yang bisa dihubungi, yaitu 021-2929777.
Suara.com ke alamat itu. Namun, sesampainya di sana, tidak ada alamat tersebut. Meski mengikuti petunjuk dari Google Maps yang disertai foto, kantor PT. Mustika Dutamas tidak ditemukan. Bahkan, warga sekitar, pedagang kaki lima, tukang parkir dan ojek online, tidak mengetahui alamat tersebut.
"Di sini alamatnya nggak ada yang blok-blokan, angka semua. Ini juga mulainya di angka 30-an," kata salah satu tukang parkir yang ada di lokasi.
Suara.com kemudian mencoba menghubungi nomor telepon yang terdapat di mesin pencari Google tadi. Nomor telepon tersebut tersambung. Namun sayangnya, sambungan telepon ini bukan ke Kantor PT. Mustika Dutamas. Melainkan ke Gedung Capitol, di Jalan Letjen S Parman, Slipi, Jakarta Barat.
"Oh bukan mas. Ini nomor telepon Gedung Capitol. Di gedung ini tidak ada nama PT. Mustika Dutamas," kata salah satu operator bernama Desi yang dihubungi suara.com.
Saat nomor telepon yang dihubungi tadi dimasukan ke dalam mesin pencari Google, betul saja, nomor tersebut menyasar ke Gedung The Capitol.
Suara.com kemudian menelusuri informasi lain tentang PT. Mustika Dutamas. Informasi yang didapatkan, PT. Mustika Dutamas berkantor di salah satu lantai di Gedung Graha Mobilkom di Jalan Raden Saleh Raya, Nomor 53, Jakarta Pusat.
Ketika disambangi, kantor tersebut minim aktivitas. Hanya ada beberapa orang yang lalu lalang ketika waktu memasuki Salat Ashar. Namun, halaman gedung ini penuh dengan berbagai merek mobil. Di sisi kiri gedung, terdapat tempat parkir motor yang juga tapak penuh.
Suara.com kemudian menanyakan keberadaan perusahaan tersebut kepada pihak keamanan yang berjaga. Sang penjaga keamanan yang tidak mau disebutkan namanya itu mengakui kalau perusahaan PT. Mustika Dutamas memang berada di gedung tersebut.
"Tapi kita sebagai keamanan gedung diminta untuk tidak memperbolehkan wartawan masuk. Karena takut menganggu tenant-tenant yang lain," kata penjaga keamanan berambut cepak itu.
Sedikitnya ada empat perushaan yang menyewa tempat di gedung tersebut. Salah satunya adalah perusahaan Ibadah Haji dan Umroh. Namun, ia tidak mau merinci di mana posisi perusahaan Ibadah Haji dan Umroh yang dia maksud, termasuk kantor PT. Mustika Dutamas.
"Sejak tadi pagi memang sudah banyak wartawan yang datang. Tapi karena permintaan tenant yang tidak memperbolehkan itulah, jadi kami hanya menjalankannya," ujar dia.
Senjata yang didatangkan menggunakan pesawat carter Antonov AN-12 TB milik maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024 ditahan di area kargo Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (29/9/2017) malam. Sebab, senjata itu dianggap belum mendapatkan izin dari Bais TNI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf