Suara.com - Presenter Kompas TV Aiman Witjaksono menyebut Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donald Fariz tidak menyebut nama Direktur Penyidikan KPK Brigadir Jenderal Aris Budiman saat diundang menjadi narasumber. Donald diwawacara Aiman di oleh Kompas TV.
"Mungkin teman-teman sudah melihat videonya, nanti silahkan diputar kembali. Tidak ada satupun nama yang disebutkan Donald Fariz pada saat wawancara dengan saya," kata Aiman di Polda Metro Jaya, Rabu (11/10/2017).
Wawacaranya dengan Donald Fariz mengulas rekaman video terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP Miryam S Haryani yang diputar jaksa penuntut umum pada KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
"Itu semua sudah terbuka di persidangan, artinya tidak ada hal yang memang khusus di situ, hanya ditegaskan kembali, karena baru saja satu hari sidang itu diputar dan kemudian saya wawancara Donald, dan dia menyampaikan apa yang ada di persidangan," kata dia.
Aiman menjelaskan dalam rekaman video pemeriksaan tersebut, Miryam juga tak secara menyebutkan secara spesifik soal nama-nama penyidik KPK yang melakukan pertemuan anggota DPR.
"Saya juga nggak paham soal itu. Hanya disebutkan ada 7 penyidik termasuk salah satu Direktur di KPK yang disebutkan di persidangan menemui anggota DPR. Itu disebutkan oleh Miryam," katanya.
Selain Aiman, polisi juga memeriksa Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi sebagai saksi dalam kasus yang sama. Rosi mengaku siap berikan rekaman wawacaran antara Aiman dengan Donald untuk kepentingan penanganan perkara laporan Aris Budiman.
"Untuk melihat isi tayangan bisa lihat di Kompas TV kalau penyidik ingin menginginkan apakah benar itu ditayangkan di Kompas TV? Ya monggo," kata Rosi.
Polisi telah meningkatkan status laporan Aris Budiman dari penyelidikan ke tahap penyidikan. Donal disangkakan dengan Pasal 310 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik dan Pasal 311 tentang Fitnah. Polisi belum memeriksa Donald sebagai terlapor dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Aiman dan Rosi Minta Laporan Aris Diselesaikan di Dewan Pers
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Sosok Raja Yordania Abdullah II: Keturunan Nabi, Pilot Andal, dan Sahabat Karib Presiden Prabowo
-
Pemerintah Genjot Kualitas Calon Pekerja Migran: Bahasa hingga Sertifikasi Jadi Fokus Utama!
-
Raja Yordania Tiba, Catat! Ini 8 Ruas Jalan Utama Jakarta yang Kena Rekayasa Lalin
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
MK Dinilai Gagal Paham Konstitusi? Larangan Jabatan Sipil Seharusnya untuk TNI, Bukan Polri
-
Wagub Babel Hellyana Diperiksa 5 Jam di Bareskrim Polri, Statusnya Kini...
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan