Suara.com - Zunaidi Abdilah, 30, perawat terduga pelaku pencabulan terhadap pasien National Hospital Surabaya, akhirnya berhasil ditangkap petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya, Jumat (26/1/2018).
Polisi berhasil menemukan Zunaidi di sebuah hotel, setelah kabur dari rumahnya Jalan Babatan Wiyung II, Surabaya, di sebuah hotel.
"Satreskrim berhasil menemukan terduga pelaku pencabulan di sebuah hotel di Surabaya. Saat ini, sedang dalam pemeriksaan sebagai saksi," jelas Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Rudi Setiawan.
Berdasarkan pengakuan Zunaidi kepada polisi, ia sempat kabur ke Malang setelah video pencabulannya viral di media-media sosial.
Setelah itu, kata Rudi, terduga memutuskan untuk kembali ke Surabaya.
"Terduga memang sempat ke luar kota sebelum kembali ke Surabaya. Dia beberapa hari pergi ke rumah saudaranya yang ada di Malang," tegasnya.
Meski pulang ke Surabaya, Zunaidi ternyata tak berani menempati rumahnya. Ia memilih tinggal di salah satu hotel di kota tersebut.
”Kami berhasil melacak keberadaannya. Sejak Jumat subuh, sekitar pukul 05.10 WIB, kami tunggu di hotel itu. Dia kami tangkap ketika hendak check out dari hotel. Kami cocokkan datanya dengan identitas yang sudah diketahui, ternyata identik, sehingga ditangkap,” bebernya.
Baca Juga: Francesco Totti: Andai Buffon dan Aku Punya Mesin Waktu
Kekinian, terus Rudi, terduga masih dalam pemeriksaan intensif untuk mengetahui modus operandi pelecehannya terhadap pasien.
Sebelum penangkapan itu, Rudi mengakui mengorek keterangan dari manajemen RS tempat Zunaidi tadinya bekerja.
”Pihak RS memberikan alamat rumah yang bersangkutan. Tapi, ketika anggota kami bergerak ke rumahnya, terduga sudah tak ada. Dia diketahui sudah tak lagi berada di rumah itu dalam sebulan terakhir,” jelasnya.
Karenanya, polisi meminta keterangan dari sejumlah teman dan rekan sekerja Zunaidi untuk menentukan koordinat keberadaan si terduga. [Suara.com/Ali Achmad]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!