Suara.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, bakal aktif memantau Pilkada serentak di 171 daerah tahun 2018.
PPATK ingin memastikan, kontestasi politik lima tahunan yang dilakukan secara serentak itu terbebas dari praktik transaksi uang ilegal.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin Ketua seusai rapat bersama Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (6/3/2018).
"PPATK juga akan mengawasi pilkada. Sekiranya ada transfer-transfer besar yang melibatkan peserta pilkada maupun pendukungnya, itu akan ditelusuri," kata Badaruddin.
Menurutnya, pengawasan transfer selama pilkada itu dilakukan PPATK dan KPK untuk mendapat data politikus-politikus yang bisa dimasukkan dalam daftar Politically Exposed Person (PEP).
Untuk diketahui, PEP adalah istilah dalam dunia keuangan bagi orang-orang yang dianggap tak lagi bisa dipercayai oleh publik.
Ia menjelaskan, situasi rawan transfer yang menyalahi aturan tersebut seringkali terjadi pada tahapan sebelum hari pemungutan suara.
”Misalnya saat pendaftaran, kemudian tahap kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, itu itu yang kami awasi," terangnya.
Namun, untuk mengawasi praktik menyimpang yang dilakukan oleh para politikus tersebut bukan merupakan pekerjaan mudah bagi PPATK.
Baca Juga: Alasan Nenek Penganiaya 5 Anak Adopsi Tinggal di Hotel Mewah
Sebab, mereka bisa saja melakukan transaksi di luar perbankan. Namun, PPATK sudah menemukan cara untuk mengatasinya.
"Banyak cara juga yang kami lakukan, PEP itu kan daftar yang dibuat dengan mengombinasikan data mulai dari laporan kekayaan, data rekening, dan lainnya. Semua bakal digabung, ditambah data dari dinas kependudukan dan catatan sipil,” terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Penumpang Tewas, Polisi Buru Sopir Ojol yang Kabur usai Tabrakan di Depan DPR, Ini Identitasnya!
 - 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo