Suara.com - Tingginya angka kecelakaan lalu lintas angkutan darat menjadi perhatian lebih bagi Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Hal itu berdasarkan data kecelakaan di Indonesia dalam triwulan terakhir.
Mengutip dari laman Korlantas Polri, tercatat 25.187 angka kecelakaan yang terjadi selama kurun waktu Oktober – Desember 2017. Dimana dari angka tersebut, 6.225 jiwa meninggal dunia.
Jumlah ini tergolong tinggi, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Perhubungan Darat 2018 bertempat di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018) pagi tadi.
Dalam kesempatan tersebut, Budi menyampaikan pesan kepada seluruh Kepala Dinas Perhubungan seluruh Indonesia baik tingkat propinsi dan kabupaten/kota yang hadir di acara tersebut. Budi berpesan agar jajaran terkait mampu meningkatkan angka keselamatan di jalan raya yang menurutnya terbilang cukup tinggi.
“Paling utama adalah bagaimana kita meningkatkan keselamatan. Kita tahu angka kecelakaan belum bisa ditekan dengan baik,” kata Budi.
Menurut Budi, Dinas Perhubungan seluruh Indonesia berperan sangat penting terkait keselamatan dalam berlalu lintas.
“Ujung tombak kemenhub dalam sektor darat ini ada di dishub-dishub. Dengan peran dari kadishub seluruh Indonesia kita harapkan angka keselamatan itu bisa ditekan,” ujar Budi.
Mengenai langkah apa yang harus diambil, menurut Budi semuanya sudah memiliki panduan apa yang harus dilaksanakan. Dirinya menolak untuk memberikan uraian secara lebih terperinci lagi. Hanya butuh implementasi yang konsisten saja dalam menjalankannya.
“Apa yg harus dilakukan? Sebenarnya hal itu sudah diketahui semuanya. Tinggal implementasinya dengan baik dan konsisten. Saya yakin apabila poin-poin keselamatan itu dievaluasi dan diterapkan di seluruh Indonesia, maka angka kematian karena kecelakaan akan turun drastis,” kata Budi. (Priscilla Trisna)
Tag
Berita Terkait
-
Truk Tangki Terguling, Minyak Sayur Banjiri Jalan Raya Cakung-Cilincing dan Kali
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Jarum Speedometer 'Terkunci' di 130 Km/Jam, WNA Arab Saudi Tewas Seketika di Tol Jagorawi
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Bantah Bullying! Gubernur DKI Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72: Ternyata Ini Pemicunya
-
Bukan HP Pribadi, Terungkap Alat Komunikasi Nikita Mirzani Saat Live dari Rutan Pondok Bambu
-
Kuasa Hukum Sebut Kasus Roy Suryo Cs Bukan Proses Hukum Murni: Ada Tangan-tangan Kekuasaan
-
Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 Triliun, Apa Pemicunya?
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut