Suara.com - Tarna (59), salah satu korban selamat dari runtuhnya Masjid Jabal Nur, Lading-Lading, Lombok Utara, menceritakan detik-detik Masjid tersebut roboh saat diguncang gempa bumi pada, Minggu (5/8/2018).
Tarna, yang dijumpai Suara.com di pengungsian sederhana yang berada di lahan kosong, Selasa (7/8/2018), mengatakan guncangan gempa Lombok terjadi sekitar pukul 19.46 WITA.
Saat itu, dia hendak menuju Masjid Jabal Nur untuk menunaikan salat Isya berjamaah.
Baca Juga: Mengenal Simone Julia, Atlet Jiu Jitsu Blasteran Kanada - Indonesia
Lelaki paruh baya ini menyebut, ada sekitar 100 orang lebih di dalam Masjid tersebut untuk menjalani salat Isya saat gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) terjadi.
"Saat itu saya juga bawa cucu ke Masjid. Ada dua saf (salat para jamaah). Saya kira itu ada ratusan orang di dalam (masjid) itu," kata Tarna.
Ketika salat Isya memasuki rakaat kedua, guncangan besar dirasakan oleh para jamaah. Tarna pun langsung mencari cucunya bernama Pramudia (3) untuk menyelamatkan diri.
"Getaran sudah mulai langsung membesar. Listrik padam saya sudah tak berpikir panjang lagi. Saya langsung cari cucu saya. Bagaimana pun (harus) bisa selamat," ujar Tarna.
Tarna yang mengalami luka di bagian kaki tak tahu apakah jamaah lainnya ikut berhamburan keluar Masjid Jabal Nur. Pasalnya, keadaan di dalam gelap gulita karena lampu padam.
"Itu kami digoyang sana ke sini. Kami terjatuh dua kali. Enggak pikir lanjut salat, langsung selamatkan diri," Tarna bercerita sambil meneteskan air mata.
"Itu pas di depan pintu keluar Masjid, kami (melihat) kubah Masjid roboh," Tarna menambahkan.
Warga yang berada di sekitar Masjid Jabal Nur, kata Tarna, pun keluar rumah dan panik. Teriakan histeris warga pun terdengar cukup keras.
"Masyarakat panik. Di luar sudah roboh semua. Kami enggak kepikiran lain lagi. Yang penting kami cari tempat yang enggak berbahaya. Kami lari ke sini (lahan kosong)," ujar Tarna.
Tarna mengatakan tim evakuasi dari Basarnas NTB bersama TNI dan Polri, langsung melakukan evakuasi para korban yang tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur yang diperkirakan berjumlah 40 orang.
Namun, selama dua hari pencarian korban, tim gabungan tersebut hanya berhasil menemukan tiga orang yang dinyatakan telah meninggal dunia.
"Kalau di Masjid dua selamat (termasuk Tarna). Tiga yang meninggal. Saya katakan kami enggak bisa pastikan. (Mudah-mudahan) Semakin kecil semakin bagus (korban jiwa)," ujar Tarna
"Imamnya (Masjid salah satu korban). Itu yang menjadi korban meninggal. Dua hari ini (hasil) evakuasi," tutup Tarna.
Baca Juga: Begini Kiat Pesilat Cantik Wewey Wita Usir Gugup Jelang Asian Games
Seperti diketahui, awalnya Basarnas NTB mendapat laporan bahwa warga yang menjadi korban reruntuhan Masjid Jabal Nur mencapai 40 orang.
Selama proses evakuasi, Basarnas NTB hanya menemukan tiga orang yang meninggal di dalam Masjid Jabal Nur akibat guncangan gempa Lombok.
Berita Terkait
-
Bangunan Sekolah Rusak, Siswa SD Negeri 1 Bone Raya Belajar di Masjid
-
FSUI Ungkap Banyak Imam Masjid di Jakarta Belum Fasih Baca Al-Qur'an
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!