Suara.com - Seekor Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina berhasil diselamatkan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, setelah masuk ke dalam lubang jebakan (pit trap) nomor 4 yang berada dekat aliran anak Sungai Tunuq pada Minggu (25/11), pukul 07.30 WITA.
"Pada pukul 09.00 Wita seluruh tim penyelamatan berangkat menuju lokasi lubang jebakan, dan dalam waktu kurang dari 24 jam, badak tersebut dipindahkan dari pit trap ke boma atau kandang angkut," jelas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Sunandar dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Sunandar juga menginformasikan bahwa pemindahan badak yang kemudian diberi nama Pahu, dari lokasi penangkapan ke Suaka Rhino Sumatra (SRS) Hutan Lindung Kelian Lestari dilakukan pada Selasa (27/11), pukul 16.50 Wita dan tiba di SRS Kelian pada Rabu (28/11), pukul 06.15 WITA.
"Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi kesehatan badak Pahu tersebut stabil dan baik," ujar Sunandar seperti dilansir Antara.
Pemindahan badak Pahu ke SRS Hutan Kelian dilakukan berdasarkan rekomendasi dari tim dokter dan sesuai dengan Peraturan Dirjen KSDAE Nomor P.01/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018 tentang Prosedur Operasi Standar Translokasi Badak Jawa, Badak Sumatera dan Badak di Kalimantan.
Badak Sumatera merupakan jenis satwa langka yang termasuk kategori "critically endangered" menurut IUCN. Berdasarkan data Population and Habitat Viability Analysis (PHVA) tahun 2016, populasi satwa ini diperkirakan kurang dari 100 individu di alam.
Selain di Sumatera, satwa ini dapat ditemukan di Kalimantan dalam jumlah yang sangat terbatas.
"Badak Sumatera yang hidup di Kutai Barat, habitatnya terdesak oleh konsesi tambang, dan terisolasi, sehingga kemungkinan reproduksinya hampir tidak ada, dan terancam punah," kata Sunandar.
Terkait hal ini Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno mengatakan bahwa translokasi merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya menyelamatkan Badak Sumatera, karena saat ini berada dalam situasi kritis.
Baca Juga: Bantu Korban Lion Air Tuntut Boeing, Hotman Paris Gandeng Pengacara AS
"Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh, tidak hanya untuk upaya pengembangbiakan semi alami yang sekarang sedang berlangsung, tetapi juga untuk menjaga habitat alami Badak Sumatera, dengan harapan akhirnya melepaskan kembali satwa ke alam," lanjutnya.
Telah direncanakan Operasi penyelamatan adalah awal dari program penyelamatan yang telah direncanakan, tujuannya untuk menyelamatkan spesies dari kepunahan, dan akhirnya meningkatkan populasi badak Sumatera di habitat alaminya, baik di Sumatera maupun di Kalimantan.
Sementara itu, tim penyelamat Badak Sumatera merupakan para ahli yang terdiri atas unsur Pemerintah, mitra, dan organisasi konservasi badak, sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE Nomor SK. 93/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018 Jo SK.321/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018.
Tim ini terdiri atas tim kesehatan, yaitu dokter hewan perawat badak dan pencari pakan, serta tim monitoring, yaitu personil cek pit trap, monitoring pergerakan badak harian, serta personil penyiapan kandang angkut, boma dan koridor.
Upaya penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur ini juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Sekretariat Bersama Badak Indonesia, Yayasan WWF Indonesia, Aksi Konservasi Hutan Tropis (TFCA), Yayasan Badak Indonesia (YABI), Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT), Institut Pertanian Bogor (IPB), PT. Hutan Lindung Kelian Lestari (HLKL), Borneo Rhino Alliance (BORA).
Selain itu, Universitas Mulawarman, Komunitas Pecinta Alam Damai (KOMPAD), mitra terkait lainnya dan komunitas masyarakat adat.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Alasan Punahnya Hewan Unik Unicorn Siberia
-
Riki The Rhino Ajak Anak Mengenal Satwa Langka Indonesia
-
Teliti Fesesnya, Ilmuwan Dapat Jawaban Mengapa Badak Hampir Punah
-
Fakta Menarik Badak Bercula Satu, Maskot Asian Games 2018
-
Nyaris Punah, Afrika Selatan Bakal Relokasi Badak Hitam ke Chad
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!