Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyindir para pejabat negara yang tega melakukan korupsi pada bantuan untuk korban bencana alam. Karena itu Prabowo menilai kalau kini sudah tidak bisa menaruh harapan kepada para elit-elit di Jakarta.
Prabowo menaruh perhatian serius atas adanya praktik korupsi bantuan bencana alam. Ungkapan Prabowo itu disampaikan saat dirinya berpidato di depan para korban bencana tsunami, gempa dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala.
"Kita harus waspada, kita juga sedih di beberapa tempat ketahuan ada saja yang korupsi bantuan untuk bencana. Saya tidak mengerti, ada saja kelakuan seperti itu di saat saudara-saudara kita terkena musibah," kata Prabowo pada acara Temu Kader, Simpatisan dan Relawan dalam Kegiatan Prabowo Menyapa Masyarakat Sulawesi Tengah di Hotel Santika, Palu, Selasa (8/1/2019).
Prabowo mengungkapkan, para elit-elit yang ada di Jakarta sudah lama mengecewakan negara lantaran tidak bisa memenuhi keinginan utama bangsa yakni melihat Indonesia bersih dari praktik korupsi. Di sisi lain, Prabowo yakin kalau masyarakat selama ini sadar dengan apa yang dilakukan para elit tersebut.
"Negara kita sudah lama dikecewakan oleh elit-elit yang ada di Jakarta, kita ingin negara kita tidak korupsi, kita harus selamatkan bangsa Indonesia. Dan saya berpandangan bahwa elit di Jakarta sudah tidak bisa diharapkan lagi. Saya melihat rakyat sudah mengerti, sudah sadar, dan rakyat Indonesia tidak mau di bohongi lagi," ujarnya.
Karena itulah Prabowo kemudian melihat kalau negara memiliki pekerjaan rumah yang berat karena praktik korupsi yang terus dilakukan oleh para elit-elit negara. Hal itu pula yang membuat Prabowo meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi.
"Kita masih punya pekerjaan yg berat kita harus selamatkan masa depan bangsa kita semua, kita harus memiliki pemerintah yang tidak korup. Ini panggilan untuk bangsa dan negara kita. Itu perjuangan saya, itu perjuangan kita semua," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejumlah praktik korupsi penanganan bencana alam terjadi di berbagai sektor pemerintahan di Indonesia. Yang pernah mengejutkan publik ialah kasus korupsi dana rehabilitasi gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk pembangunan gedung SD dan SMP yang melibatkan Anggota DPRD, Kepala Dinas dan pihak kontraktor dengan barang bukti yang ditemukan sebesar Rp 30 juta.
Selain itu, kasus korupsi pembangunan gedung shelter tsunami di daerah Pandeglang Banten senilai Rp 18 miliar. Proyek tahun 2014 itu menyeret sejumlah nama salah satunya ialah PPK dari Kementerian Pekerjaan Umum, Ahmad Gunawan.
Baca Juga: Bakal Diserang Isu Kasus Penyiraman Novel Baswedan, Begini Respon Moeldoko
Kasus terakhir, KPK mengungkap adanya praktik korupsi proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2017-2018 dalam proyek pengadaan pipa High Density Polyethylene (HDPE) di Bekasi dan daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.
Berita Terkait
-
Tim Prabowo Akan Polisikan Penyebar Hoaks Surat Suara 7 Kontainer
-
Tim Prabowo Sangkal Kenal Biang Hoaks Surat Suara 7 Kontainer
-
Prabowo Sebut Ada Orangtua di Jateng Gantung Diri Tak Bisa Hidupi Anaknya
-
Berdialog dengan Guru, Sandiaga Janji Atasi Kesenjangan Gaji
-
Kubu Prabowo Minta Gerakan Papua Merdeka Ditetapkan sebagai Teroris
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra