Suara.com - Amerika Serikat menyatakan, bahwa pemimpin Korea Utara tidak siap untuk kesepakatan yang Washington tawarkan selama KTT di Hanoi, Vietnam, minggu lalu yang secara tak terduga ditutup lebih awal.
Berbicara kepada CBS News pada Minggu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan, bahwa Kim Jong-un tidak siap untuk menerima kesepakatan besar Presiden AS Donald Trump.
Namun, pernyataan yang dibuat oleh Bolton bertentangan dengan keterangan Pyongyang soal KTT Hanoi.
"Apa yang kami minta adalah pencabutan sebagian sanksi, tidak seluruhnya," kata Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho pada konferensi pers tengah malam di Hanoi, Vietnam, Jumat lalu.
"Secara rinci, kami meminta untuk mencabut lima sanksi yang dijatuhkan dalam kurun waktu 2016 dan 2017 dari total 11 sanksi PBB dan yang memengaruhi mata pencaharian masyarakat awam," ungkap dia.
Setelah meninggalkan KTT, Presiden AS Donald Trump mengatakan Kim ingin sanksi dicabut secara keseluruhan, sesuatu yang tidak bisa dia lakukan.
Namun, Trump menambahkan bahwa dia belum menyerah.
Sementara itu, Bolton secara konsisten menolak untuk menganggap pertemuan puncak Hanoi sebagai sebuah kegagalan karena Trump dan Kim memisahkan diri sesaat setelah hari kedua dimulai.
"Saya rasa kita tidak berada dalam kondisi yang lebih buruk daripada demonstrasi sebelumnya. Saya pikir pada kenyataannya kita berada dalam posisi yang lebih kuat karena kampanye tekanan maksimum dengan menempatkan sanksi ekonomi yang lebih ketat pada Korea Utara dan itulah yang membawa mereka ke titik ini," kata Bolton.
Baca Juga: Terlibat Duel dengan Begal, Tangan Kiri Pelajar SMK di Depok Nyaris Putus
"Masalah sebenarnya dari diskusi ekstensif antara presiden dan Kim Jong-un adalah apakah Korea Utara siap untuk menerima apa yang disebut presiden sebagai masalah besar, yaitu denuklirisasi penuh di bawah definisi yang diberikan presiden kepada Kim Jong-un, yang memiliki potensi untuk masa depan ekonomi yang sangat besar,” tambahnya.
Sumber: Anadolu Agency
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
KPK Prihatin Tangkap Sejumlah Jaksa dalam Tiga OTT Beruntun