Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penyelesaian masalah air limbah di Ibu Kota tidak bisa selesai dalam waktu 10 tahun. Butuh waktu yang lama untuk mengelola air limbah di Jakarta.
Menurut Anies, pembangunan sistem pengolahan air limbah tidak bisa rampung 100 persen dalam 10 tahun karena perlu waktu yang lama untuk membangun instalasinya.
"Sewerage system. Yaitu sistem pengaliran pengolahan air limbah. Jadi kita rencana bangun kalau tahun 2030 diperkirakan selesai 81 persen. Tidak bisa 100 persen, bukan karena tidak bisa dananya. Tapi waktunya tidak mungkin," kata Anies di Acara Musrenbang Jakarta Utara, Selasa (19/3/2019).
Anies menjelaskan, pembangunan sistem pengolahan air limbah di Jakarta tidak bisa dilakukan cepat dan baru bisa selesai 13 sampai 14 tahun dari sekarang.
"Kalau membangun seperti itu, perlu waktu kira-kira tahun 2033-2034 baru bisa selesai 100 persen. Dan itu semua membutuhkan anggaran yang tidak kecil," katanya.
Oleh karena itu, Anies berjanji akan mengajukan rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL di DKI Jakarta.
"Kita akan ada rencana pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), Zona 1 Waduk Pluit, Zona 2 Muara Angke, dan Zona 5 Sunter. Ini zona 2 dan zona 5 nanti perlu membicarakan banyak dengan masyarakat," ungkap Anies.
Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut adalah Rp 571 triliun dalam 10 tahun termasuk pembangunan integrasi transportasi di Jabodetabek. Angka tersebut sudah diajukan kepada pemerintah pusat dan disetujui dalam rapat terbatas antara Pemprov DKI, Pemprov Jawa Barat dan Kabupaten Bogor dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (19/3/2019).
Untuk diketahui, saat ini cakupan wilayah di DKI Jakarta hanya meliputi 4% dari keseluruhan wilayah dengan tingkîat pencemaran BOD sebesar 84 mg/l. Dengan kondisi tersebut, DKI Jakarta berada di posisi kedua terendah dalam hal sanitasi di antara ibu kota di Asia Tenggara.
Baca Juga: Polri akan Telusuri Video Polisi Ajak Warga Teriak 'Jokowi Yes Yes Yes'
Berita Terkait
-
Dana Terbatas, Anies Pastikan Tarif MRT Jakarta Tak Bisa Gratis
-
Ikuti Perintah Jokowi, Anies Akan Bentuk Badan Integrasi Transportasi
-
Warga Mendadak Teriak saat Jokowi, Anies dan Para Menteri Jajal MRT
-
Apel Kebangsaan Rp 18 Miliar, Warganet Bandingkan Ganjar dengan Anies
-
Beda Nama, Aplikasi Jakarta Aman Anies Sama seperti Qlue Era Ahok
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Dasco Ungkap Kondisi Terkini Korban di Rumah Sakit
-
Diungkap Bu RT, 11 Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Alami Gangguan Penglihatan dan Pendengaran