Suara.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan merespons tudingan Habib Rizieq Shihab yang menuding elit partai politik yang menginstruksikan Ketua Tempat Pemungutan Suara di Arab Saudi untuk bisa memenangkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Menanggapi tudingan Rizieq, Wahyu mengatakan lokasi TPS baik di dalam maupun di luar negeri berada di ruangan terbuka. Sehingga, kata Wahyu setiap orang dan saksi bisa mengawasi TPS.
"Jadi jangan pernah berpikir TPS nanti berada di wilayah yang gelap, tidak bisa diakses oleh masyarakat. TPS itu akan dibuat dalam suasana yang terbuka memungkinkan masyarakat untuk mengakses," kata Wahyu di Kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019) malam.
Selain itu, kata Wahyu, di setiap TPS baik di dalam dan luar negeri peserta pemilu diminta untuk mengirimkan saksinya masing-masing. Hal itu, sebagai untuk mengawasi potensi terjadinya kecurangan.
Untuk itu, Wahyu meminta kedua pasangan peserta Pilpres 2019 yakini Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno untuk mengirimkan saksi ke setiap TPS. Termasuk, kata dia, ke Arab guna memastikan dugaan sebagaimana yang ditudingkan Rizieq Shihab.
"Partisipasi kita buka seluas luasnya. Dan kita meminta kepada peserta pemilu untuk menghadirkan saksi mandat di setiap TPS. Oleh karena itu, yang saya sebutkan partisipasi kita sesuai peran masing-masing. Peserta pemilu salah satu bentuk partisipasinya adalah mengirimkan saksi mandat di TPS," ujarnya.
"Mungkin informasi ini cukup untuk meredam kecurigaan-kecurigaan yang tidak perlu," imbuhnya.
Untuk diketahui, Rizieq Shihab menuding elite-elite partai politik pengusung Jokowi - Ma'ruf Amin telah menghubungi beberapa Ketua TPS di Arab Saudi. Rizieq Shihab menyebut mereka menelepon Ketua TPS di Arab Saudi dan menawari sejumlah uang dengan syarat memastikan surat suara di TPS tersebut tercoblos pada pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.
Selain itu, bahkan Rizieq Shihab secara terang-terangan juga menyebut kedatangan rombongan Menteri Luar Negeri Retno Masrsudi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) untuk mengajak memilih pasangan capres nomor urut 01.
Baca Juga: Ganti Gaya, Ternyata Kate Middleton Punya Fashion Stylist Baru
"Sangat kita sesalkan beberapa waktu yang lalu Menlu datang ke Saudi Arabia, kemudian melakukan pertemuan, baik di KBRI maupun di KJRI, selanjutnya Menlu tanpa malu-malu, tanpa sungkan-sungkan, secara terang-terangan mengajak para staf dan seluruh pekerja yang ada di KBRI maupun KJRI agar bekerja keras memenangkan paslon 01, yaitu Jokowi. Ini sangat kita sesalkan karena apa yang disampaikan oleh Menlu tersebut bernada ancaman dan itu sangat merisaukan seluruh staf maupun para pekerja dan pegawai yang ada di KBRI dan KJRI," ujar Rizieq dalam video yang ditayangkan Front TV, seperti diakses Suara.com pada Senin (1/4/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru