Suara.com - Produsen pesawat asal Amerika Serikat Boeing akhirnya memangkas produksi 737 MAX. Hal ini agar perusahaan fokus dalam perbaikan pesawat jenis tersebut.
Seperti dilansir CNBC, produksi bulanan pesawat Boeing turun 20 persen dari level saat ini yaitu 52 per bulan menjadi 42 per bulan.
"Kami sedang menyesuaikan sistem produksi 737 untuk sementara waktu guna mengakomodasi jeda dalam pengiriman MAX, memungkinkan kami untuk memprioritaskan sumber daya tambahan untuk fokus pada sertifikasi perangkat lunak dan mengembalikan MAX ke penerbangan," kata Ketua dan CEO Boeing Dennis Muilenburg dalam sebuah pernyataan.
Pemotongan produksi kemungkinan akan membebani saham Boeing yang telah bertahan relatif baik setelah awalnya turun lebih dari 10 persen pada pertengahan Maret setelah jatuhnya sebuah Ethiopian Airlines 737 Max 8.
Itu adalah kecelakaan kedua dari 737 Max di enam bulan terakhir dan memimpin negara-negara di seluruh dunia untuk mendaratkan pesawat atau melarangnya terbang di wilayah udara mereka.
FAA awalnya menyebut pesawat layak terbang, akan tetapi pada 13 Maret otoritas penerbangan asal AS itu melarang penerbangan dengan Boeing 737 MAX.
Pada saat itu, Boeing tidak memiliki rencana untuk memangkas produksi dan banyak analis setuju dengan keputusan tersebut.
Boeing mengatakan pihaknya berharap untuk memiliki perbaikan perangkat lunak untuk 737 Max dalam beberapa minggu mendatang yang akan diserahkan kepada FAA dan regulator internasional untuk persetujuan.
Tinjauan mereka dan sertifikasi potensial dapat memakan waktu beberapa minggu lagi, bahkan berbulan-bulan, yang berarti 737 Max dapat di-grounded dengan baik hingga Juni. Akibatnya, Boeing telah memutuskan bahwa lebih pintar untuk meluncurkan lebih sedikit 737 dari pabriknya di Renton, Washington.
Baca Juga: Inter Ditahan Imbang Atalanta, Spalletti Tetap Puas
Secara terpisah, Muilenburg mengatakan dewan direksi Boeing telah membentuk komite untuk meninjau kebijakan dan proses di seluruh perusahaan kami untuk desain dan pengembangan pesawat yang telah dibangun.
Berita Terkait
-
Tanggapi Permintaan Maaf Boeing Soal Jatuhnya Lion Air, Begini Kata Menhub
-
Tanggapi Tweet Sandiaga Kuliah di LN, Gus Nadir: Abah Tak Belikan Aku Tiket
-
Mengaku Cuma Bawa Tiket Pergi saat Kuliah ke AS, Sandiaga Dinilai Membual?
-
Merasa Dikibuli soal Santunan, Keluarga Korban Lion Air Bakal Tuntut Boeing
-
AS Pertimbangkan Sanksi Baru Terhadap Iran
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!