Suara.com - Dua pemuda pelaku penodongan dengan modus menjadi sopir taksi online diringkus polisi. Pelaku berinisial ASA (19) dan GF (24) melancarkan asksinya pada Sabtu (30/3/2019) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menerangkan, saat itu ASA menyamar menjadi sopir taksi online dengan menggunakan akun milik temannya. Ia pun mendapat orderan dari korban bernama Tauhid dengan tujuan ke Karawang, Jawa Barat.
“Berawal dari ada penumpang yang sudah memesan di daerah Ancol, memesan taksi online. Kemudian datanglah taksi online tersebut yang dikendarai oleh tersangka ASA sebagai pengemudi,” ujar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (8/4/2019).
Argo mengatakan, saat dalam perjalanan ASA sempat meminta izin pada korban untuk bertemu GF dengan alasan mengambil STNK. Kemudian, ASA juga meminta agar GF ikut bersamanya di dalam mobil dengan alasan khawatir jika pulang seorang diri dari Karawang.
Di tengah perjalanan tiba-tiba saja GF menodongkan pisau ke arah Tauhid dan meminta uang. Hanya saja Tauhid tak menyerah begitu saja dan melakukan perlawanan.
ASA pun tak tinggal diam dan mencekik Tauhid hingga akhirnya menyerah. Keduanya berhasil membawa kabur uang senilai Rp 6 juta dan ponsel genggam milik Tauhid. Selain itu pelaku juga melucuti seluruh pakaian Tahuid hingga telanjang.
“Setelah itu otomatis korban tanpa busana diturunkan di pinggir jalan. Terus korban melapor kepolisian dan dari keterangan tersangka ini, mengaku ketinggalan STNK itu sudah direncanakan dengan GF. Jadi pura-pura STNK ketinggalan, dan menyiapkan pisau,” kata Argo.
ASA (19) dan GF (24) berhasil ditangkap pada awal April 2019. Kepada polisi, mereka mengaku baru sekali melakukan tindakan tersebut.
“Kemudian pelaku kita kenakan pasal 365 KUHP yaitu pencurian dengan kekerasan dan diancam hukuman 5 tahun penjara tersangkanya,” kata Argo.
Baca Juga: Cegah Stunting di Papua, BKKBN Siap Tingkatkan Kemampuan Asuh Orang Tua
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah