Suara.com - Amerika Serikat pada Senin (8/4/2019) memasukkan nama 16 pejabat Arab Saudi ke dalam daftar hitam karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Belasan pejabat beserta anggota keluarga inti mereka kini tidak diperbolehkan lagi masuk ke AS.
Di antara 16 orang tersebut adalah Saud al-Qahtani, mantan penasihat pengadilan kerajaan Saudi, dan Maher Mutreb, seorang pejabat keamanan yang dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sekaligus yang diduga memimpin tim pembunuh Khashoggi, demikian dilansir dari kantor berita Anadolu, Selasa (9/4/2019).
Salah Tubaigy, ahli forensik yang menyarankan memotong-motong tubuh Khashoggi, juga masuk daftar itu.
Khashoggi menghilang tak lama setelah dia memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober tahun lalu.
Pemerintah Saudi mulanya menyangkal tahu-menahu soal keberadaan Khashoggi sebelum akhirnya mengakui bahwa kolumnis itu dibunuh di dalam fasilitas diplomatiknya.
Narasi Saudi mendapat kritikan tajam dari anggota parlemen AS karena ada kemungkinan pembunuhan Khashoggi dilakukan tanpa persetujuan eksplisit dari bin Salman.
Sementara itu, Presiden Donald Trump telah menampik tudingan bahwa bin Salman terlibat dalam pembunuhan keji itu.
Namun, pejabat intelijen AS justru meyakini bahwa putra mahkota Saudi yang menginstruksikan operasi pembunuhan Khashoggi.
Baca Juga: Anak-anak Khashoggi Dilaporkan Terima Suap Rumah dan Uang dari Arab Saudi
Tag
Berita Terkait
-
Selfie di Grand Canyon, Wisatawan Makau Terpeleset hingga Tewas Terjatuh
-
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Mendadak Mundur
-
Cegah Narkoba dari Meksiko, Donald Trump Ancam Pajak Impor 25 Persen
-
Fokus Perbaikan Pesawat, Boeing Pangkas Produksi 737 MAX
-
Tanggapi Tweet Sandiaga Kuliah di LN, Gus Nadir: Abah Tak Belikan Aku Tiket
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra