Suara.com - Menteri Kehakiman Brasil Sergio Moro mengatakan pada Selasa (28/5), bahwa para pemimpin kelompok penjahat yang membunuh 55 narapidana di sejumlah lapas Kota Manaus akan dipindahkan ke penjara-penjara federal, yang dijaga sangat ketat.
Ketika berbicara dalam sebuah acara di Portugal, Moro mengatakan serangkaian pembunuhan mengerikan pada awal pekan ini terjadi karena ada pertikaian antara kelompok-kelompok penjahat di lapas-lapas tersebut.
Perang antar kelompok di penjara seperti itu telah menjadi masalah besar bagi keamanan masyarakat di Brasil, negara yang jumlah kasus pembunuhannya tercatat tertinggi di dunia.
"Menurut informasi yang kita punya, ada konflik antara kelompok-kelompok kejahatan di dalam penjara, yang bisa saja terjadi di seluruh dunia namun seharusnya tidak," kata Moro kepada para wartawan seperti dikutip Antara dari Reuters, Rabu (29/5/2019).
"Kami berkewajiban untuk berupaya mengendalikan kasus-kasus ini. Kami akan memindahkan para pemimpin kelompok yang bertanggung jawab atas aksi ini di Manaus ke penjara-penjara dengan penjagaan sangat ketat."
Sedikitnya 40 narapidana di Brasil pada Senin (27/5) ditemukan tewas karena dicekik di empat lapas di kota Amazon itu, yang sehari sebelumnya dilanda perang antarkelompok narapidana hingga menewaskan 15 orang, menurut pihak berwenang.
Juru bicara Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Otavio Rego Barros, mengatakan pada Selasa (28/5) bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan di penjara itu akan meluas ke wilayah-wilayah lainnya di Brasil.
Barros mengatakan kepada para wartawan bahwa Bolsonaro merasa prihatin atas kekerasan yang terjadi. Presiden sayap-kanan itu telah menyatakan tekad untuk mengambil kembali kendali di lapas serta membangun lebih banyak penjara.
Sebagian besar lapas di Brasil dikelola oleh pihak berwenang di tingkat negara bagian.
Baca Juga: 8 Orang Tewas Dalam Insiden Penembakan Sekolah Dasar di Brasil
Selama bertahun-tahun, penjara-penjara itu sudah terlalu padat dan memusingkan pemerintah negara bagian yang kekurangan dana. Banyak penjara pada dasarnya menjadi pusat-pusat rekrutmen bagi kelompok-kelompok penjahat narkoba.
Bentrokan di penjara kerap meluas secara cepat di Brasil. Di negara itu, kelompok-kelompok penjahat narkoba secara de facto memegang kendali di hampir semua lapas.
Sebuah tim gugus tugas federal sedang dikerahkan ke Manaus dalam upaya untuk menghentikan kekerasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK