Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuat gempar publik karena pengakuannya tentang seksualitas dalam sebuah acara di Tokyo pada Kamis (30/5/2019) lalu.
Di hadapan orang-orang Filipina, ia mengaku telah 'menyembuhkan' diri dari homoseksualitas dengan bantuan 'wanita cantik'.
Duterte mengakhiri acara itu dengan mencium beberapa wanita penonton di atas panggung, meski tindakan tersebut pernah membuatnya dihujani kritik tahun lalu.
Diberitakan The New York Times, Senin (3/6/2019), dalam pidatonya, Duterte juga terdengar menghina Senator Antonio Trillanes dengan menyebutnya gay.
Trillanes memberikan tanggapan, yang disampaikan oleh juru bicaranya pada Senin (3/6/2019).
Ia mengatakan, "Dengan mengakui masa lalunya sebagai gay, saya mulai curiga sebenarnya Duterte tampaknya terobsesi pada saya."
"Sangat mungkin juga bahwa citranya sebagai orang kuat hanyalah kedok," tambah Trillanes. "Apa pun itu, komentar Duterte tersebut menunjukkan betapa sesat dan sakitnya pikirannya."
Dalam tiga tahun masa jabatannya sebagai presiden, Duterte semakin dikenal sebagai pemimpin negara yang suka berucap dan bertindak kontroversial.
Dia sering menyebut homoseksualitas sebagai penghinaan, yang ia gunakan untuk menggambarkan pemberontak Komunis, pastor Katolik, dan mantan duta besar Amerika Serikat untuk negaranya.
Baca Juga: Duterte Lecehkan Wali Kota Cantik saat Pidato: Aku Pegang Celana Dalam Kamu
Namun Duterte juga sempat mengungkapkan pandangan lain, yang kemudian mendatangkan dukungan untuknya dari aktivis hak-hak gay Filipina. Meskipun di masa lalu menentang kelompok-kelompok penyuka sesama jenis, kini Duterte mendukung mereka.
Suara.com mengutip The New York Times, homoseksualitas tidak dilarang di Filipina. Orang-orang dengan homoseksualitas menjalani hubungan yang terbuka di sana.
Sejumlah aktivis hak-hak gay Filipina mengatakan, mereka telah terbiasa dengan pernyataan Duterte yang menghebohkan.
"Pernyataan Duterte licin seperti merkuri," kata Danton Remoto, kepala Ladlad, partai politik L.G.B.T. Filipina. "Pendapatnya tergantung pada yang mendengarnya."
Di sisi lain, Rhadem Camlian Morados, seorang aktivis hak-hak gay sekaligus pembuat film, mengatakan bahwa kali ini, tindakan Duterte keterlaluan.
"Lelucon gay-nya sangat kontraproduktif dan merendahkan," ujar Morados. "Seolah-olah orang-orang gay perlu didoakan dan homoseksualitas adalah penyakit yang perlu disembuhkan."
Berita Terkait
-
Lagi Pidato, Presiden Filipina Rodrigo Duterte Digerayangi Kecoa
-
Dikirimi Sampah dari Kanada, Presiden Filipina Duterte Ancam Perang
-
Buron dari Brunei, Aksi Pria Gay ini Ternyata Bukan Terkait Hukum Syariat
-
Soal Hukum Rajam LGBT, Warganet Brunei : Itu Hoaks, Pelintiran Sana Sini
-
Pernikahan Sesama Jenis, Pria Ini Dipaksa Menyamar Jadi Wanita
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!