Suara.com - Ombudsman RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah tempat pelayanan publik untuk memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan optimal saat libur Lebaran 2019. Rumah tahanan KPK menjadi tempat pertama yang disidak Ombudsman pada Jumat (7/6/2019).
Di rutan kelas 1 Jakarta Timur cabang Rutan KPK, Jalan Kuningan Persada Kavling 4, Jakarta Selatan, tim yang dipimpin anggota Ombudsman Adrianus Meliala sampai di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Namun mereka tidak diizinkan masuk rutan, karena pihak rutan belum mengizinkan tempatnya untuk disidak pihak Ombudsman.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kalapas, tapi belum ada jawaban. Ya, bisa dibilang menolak secara halus," kata Adrianus di Rutan KPK, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019).
Adrianus menambahkan pihaknya hanya ingin melihat situasi di dalam rutan yang merupakan fasilitas publik.
"Di sini kami akan mengecek beberapa fasilitas publik. Rutan kan fasilitas publik. Kami mau cek di dalam, kondisi bagaimana, seperti wc, ventilasi udara, dan sebagainya. Pelayanan untuk pembesuk bagaimana, terutama saat lebaran gini," jelasnya.
Selanjutnya, hasil sidak akan diserahkan ke lembaga terkait di atasnya sebagai bahan rekomendasi teguran agar memperbaiki kualitas pelayanan publik di Indonesia.
"Kami panggil semua lembaga terkait dan kami beri saran. Misalnya kalau di Puskesmas, ya, ke Dinkes. Misalnya dulu yang bikin Menteri Kesehatan malu itu karena kami temukan ada UGD yang tutup, semua dokternya libur lebaran. Itu kan enggak boleh," ungkap Adrianus.
Objek sidak Ombudsman hari ini akan menuju ke 7 titik yaitu meliputi bidang penegakan hukum seperti kantor polisi, rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan, juga bidang transportasi seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara.
Baca Juga: Ditjen Hubud Jelaskan Tarif Penumpang dan Kargo pada Ombudsman RI
Selain itu untuk bidang kesehatan, Ombudsman RI juga akan melakukan sidak ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas, selain juga ke markas pemadam kebakaran, kantor kelurahan, kecamatan, PLN, serta ke pintu-pintu air dan pasar.
Berita Terkait
-
Lambaian Tangan Penuh Arti Ira Puspadewi Usai Resmi Bebas Berkat Rehabilitasi
-
Senyum Merekah Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Resmi Bebas dari Rutan KPK
-
Teori 'Menumpang Hidup' dan Alasan Mengapa Profesi Polisi Tetap 'Seksi'
-
Menanti Keppres Turun, Keluarga Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sudah Tunggu Sejak Subuh di Rutan KPK
-
Senyum Semringah Suami Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Saat Kunjungi Rutan KPK
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf